Home Berita Pendidikan Lingkungan untuk Anak Usia Dini digelar di Malino

Pendidikan Lingkungan untuk Anak Usia Dini digelar di Malino

by Saleh

Kelaster – Makassar, Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Hasanuddin yang merupakan kolaborasi prodi Rekayasa Kehutanan, Konservasi Hutan dan Agroteknologi mengenalkan Pendidikan lingkungan usia dini bagi siswa TK Kaori dan TPA Nurunnisa Malino. Kegiatan ini berangkat dari keresahan banyak kalangan, termasuk mitra kegiatan pengabdian sendiri terkait berbagai permasalahan, khususnya keberlanjutan daerah mereka sebagai lokasi tujuan wisata sekaligus areal pertanian dan perkebunan.

Dusun Batulapisi, Desa Malino, Kabupaten Gowa yang menjadi lokasi pengabdian memiliki banyak lereng terjal yang rawan longsor dan berpotensi mengalami kerusakan lingkungan lainnya. Pada saat  yang sama, tekanan kebutuhan lahan untuk berbagai tujuan penggunaan, baik untuk bangunan maupun lahan pertanian dan perkebunan intensif terus meningkat. Akibatnya, mengancam keberlanjutan daya dukung lingkungan. Intensitas interaksi antara masyarakat dengan alam di Malino juga sangat tinggi, baik penduduk setempat, maupun pelaku wisata. Oleh karena itu kesadaran tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan menjadi faktor kunci.

Kepedulian seperti ini perlu diberikan sejak awal  melalui Pendidikan Anak Usia Dini, sebab pada saatnya kelak, mereka akan menjadi aktor kunci dalam menjaga keseimbangan interaksi antara  manusia dengan lingkungannya. Berangkat dari pemikiran demikian, maka tim yang diketuai oleh Dr. Suhasman serta beranggotakan Dr. Andi Detti Yunianti, Dr. Asriyanni, Dr. Nurfaida, Dr, Agussalim, Dr. Andi Sri Rahayu, serta Dr Kidung Tirtayasa melaksanakan kegiatan pengabdian ini. Tim ini juga menyertakan 3 orang mahasiswa dari program studi Rekayasa Kehutanan.

Dalam moment ini,  kegiatan dilaksanakan dalam 3 batch. Pada batch pertama diselenggarakan kegiatan penyuluhan. Tim menjelasakan tentang arti penting menjaga lingkungan, bagaimana peran pohon dalam mengatur tata air dan mencegah longsor, dampak sampah yang tidak terkelola, serta bahaya sampah plastik. Agar kegiatan menjadi menarik, materi kegiatan disajikan dalam bentuk gambar dan peragaan. Peserta  yang berjumlah sekitar 35 orang sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Apalagi dalam kegiatan tersebut juga diselingi dengan kegiatan kuiz berhadiah yang semakin menyemarakkan acara. Untuk membantu pemahaman siswa, maka penjelasan ini juga menyertakan guru TK Kaori dan TPA Nurunnisa. Dengan demikian hal-hal yang belum jelas dapat dikonfirmasi ke guru-guru tersebut.

Agar kegiatan semakin menyenangkan bagi peserta, maka pada batch ke 2 dilakukan kegiatan outbound yang dilaksanakan di halaman TK Kaori. Kegiatan disesuaikan dengan rentang umur peserta yang berkisar antara 8 sd 14 tahun. Kegiatan ini dipandu oleh Dr. Andi Sri Rahayu Bersama 3 orang mahasiswa. Dalam kegiatan outbound ini, disisipkan pesan-pesan kegiatan pelestarian lingkungan. Di kegiatan lapangan ini juga dilakukan praktek pemilahan sampah dan menempatkan sampah sesuai jenisnya, yaitu sampah organik dan an organik. Peserta mengikuti perlombaan untuk beradu cepat memilah dan memilih sampah serta menempatkannya ke tempat sampah yang  telah dibedakan sesuai jenisnya. Agar lebih seru, tentu saja kegiatan lomba ini disetting sebagai lomba berhadiah.

Pada batch 3, kegiatan menyasar kelompok tani. Meskipun fokus kegiatan adalah anak usia dini, namun dalam kegiatan pengabdian ini juga dilakukan bimbingan teknis cara membuat pupuk organik cair dengan memanfaatkan sampah aneka tanaman hortikultura yang sangat melimpah di Malino. Kelompok tani ini juga dilatih membuat alat sederhana pembuatan pupuk organik cair dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas.

Pada akhir kegiatan, ketua Tim, Dr. Suhasman menyerahkan alat decomposer untuk pembuatan pupuk organik cair kepada Ibu Irma dan kepada perwakilan kelompok tani. Diharapkan, alat decomposier yang dirakit di kampus tersebut dapat menjadi media belajar bagi siswa di TK Kaori dan contoh bagi kelompok tani yang berminat membuat alat  serupa.

Ibu Irma yang dimintai tanggapannya terkait kegiatan tersebut menyampaikan rasa terima kasihnya atas kegiatan pengabdian yang dilakukan Unhas. Kegiatan-kegiatan seperti ini sangat kami perlukan dan ini juga sangat membantu kami memotivasi siswa untuk mempraktekkan pengetahuan yang diajarkan. Pada akhir kegiatan, anggota Tim, Dr Andi Detti Yunianti juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh partisipan atas antusiasme dan semangatnya dalam mengikuti kegiatan. Ia menyatakan akan terus memantau dan memonitor perkembangan kegiatan pembelajaran lingkungan di TK Kaori dan TPA Nurunnisa. Semoga ke depan TK Kaori dan TPA Nurunnisa dapat melahirkan generasi muda yang peduli lingkungan dan menjadi pelestari lingkungan, tutupnya. (rilis/*/ilo)

 

 

Related Articles

Leave a Comment