KELASTER.COM,MAKASSAR – Dalam penyelenggaraan International Culture Program (ICP) Universitas Hasanuddin hari keenam, para peserta dikenalkan tentang tarian khas masyarakat Sulawesi yakni Toraja dan Mandar. Kegiatan berlangsung pukul 16.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Sabtu (14/11).
Hadir sebagai narasumber Astina Akkas, S.S yang menjelaskan secara filosofi terkait kedua tarian tersebut. Tujuannya untuk menggambarkan kesenian tradisional masyarakat Sulawesi guna memperkenalkan kebudayaan pulau Sulawesi kepada 18 Negara yang mengikuti ICP.
Usai memberikan teori terkait tarian Toraja dan Mandar, kemudian dilanjutkan dengan mempraktekkan para peserta dua tarian tersebut. Secara umum, para peserta ICP antusias belajar tarian meskipun berlangsung secara virtual.
Kurumi Nagama, salah satu peserta ICP Batch II Unhas dari Nagoya City University sangat senang mendapatkan materi ini. Ia baru pertama kali mempraktekkan tari tradisional.
Tanggapan lain juga disampaikan oleh Chai Liang Ying, mahasiswa University Tunku Abdul Rahman, Malaysia yang fokus pada gerakan tangan tari Toraja. Menurutnya, gerakan tangan tari Toraja sangat mirip dengan tari Merak di Tiongkok oleh penari Tiongkok bernama Yang Li Ping. Chai mengungkapkan rasa senangnya mempelajari materi ini untuk melihat persamaan dari dua kebudayaan yang berbeda.
Wannadea Japakiya, mahasiswa Mahidol University, Thailand juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, tarian yang diajarkan sangat menarik untuk dipelajari lebih mendalam.
Kegiatan hari keenam berlangsung lancar hingga pukul 18.00 wita (ilo)