KELASTER.COM, PAREPARE – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Parepare mengunjungi sejumlah sekolah unggulan guna mengecek kelayakan prasarana dan Sumber Daya Manusia (SDM) di sekolah.
Dewan menilai, label sekolah unggulan harus ditopang dengan prasarana yang memadai. Termasuk tersedianya SDM yang berkualitas.
Hal itu dikatakan Ketua Komisi II DPRD Parepare, Kamaluddin Kadir saat mengunjungi sejumlah sekolah di Parepare, Rabu (23/9/2020).
“Kami ingin memastikan sekolah unggulan di Parepare memiliki prasarana yang layak. Tidak lagi ada kekurangan guru,” kata dia.
Legislator Gerindra ini membeberkan, ada beberapa sekolah unggulan yang fasilitasnya masih perlu dibenahi. Bahkan masih ada yang kekurangan guru.
Untuk itu, Kamaluddin meminta kedepannya saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), sekolah tidak lagi dibeda-bedakan. Ia menegaskan semua sekolah harus jadi prioritas.
“Kalau PPDB kedepannya, kita tidak ingin ada sekolah unggulan dan bukan unggulan. Supaya semua merata. Sekolah yang belum ada label unggulan juga harus memotivasi diri agar terus berbenah,” pintanya.
Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Parepare itu juga membeberkan ada sekolah yang siswanya terlalu banyak. Ia menilai di wilayah Kecamatan Bacukiki perlu ada sekolah baru. Alternatif lainnya, sekolah perlu digabungkan.
“Kita temukan ada sekolah yang mengakomodir banyak siswa. Karena di wilayah itu hanya satu sekolah, sementara penduduknya banyak. Jadi kami nanti usulkan re-grouping (penggabungan sekolah atau bangun sekolah baru),” bebernya.
Sementara itu, Kepala SMPN 3 Parepare Jalaluddin tidak menampik pihaknya kekurangan guru seni dan bimbingan konseling (BK). Ia juga menyebut ada kelebihan guru Bahasa Indonesia.
“Yang seharusnya tiga guru seni budaya kami hanya punya dua orang. Itupun masih ada yang honorer. Kalau guru Bahasa Indonesia kita lebih. Harusnya enam, kita punya delapan,” jelasnya. (*)
