Pedagang pasar Lakessi menggeruduk Kantor DPRD Parepare. Aksi demo pedagang itu dipicu relokasi dan pembongkaran lapak secara paksa oleh pihak Dinas Perdagangan beberapa waktu lalu.
Para pedagang menuntut pemkot ganti rugi kerusakan lapak dan barang dagangannya. Mereka juga menyesalkan sikap arogansi aparat pemkot yang membongkar lapak di malam hari.
“Kami datang ke DPRD menghadap karena ada relokasi pasar. Kemudian relokasi ini membuat pedagang merugi. Ada penekanan termasuk pedagang merasa diintimidasi,” ungkap Usman, salah seorang pedagang.
Usman membeberkan pembongkaran lapak dilakukan secara paksa. Aparat, kata dia, merusak lapak bahkan menghancurkan barang dagangannya.
“Ada yang rusak lapaknya, kehilangan barang, seperti ada yang dirusak jualan kolang-kaling nya yang bernilai jutaan rupiah,” bebernya.
Usman menegaskan tuntutannya agar Pemkot segera mengganti kerugian yang dialami pedagang. “Mereka yang merasa dirugikan ingin dikembalikan haknya. Tapi belum ada bersedia kerugian ini,” sesalnya.
Soal relokasi, dirinya bersama para pedagang siap. Namun relokasi itu harus ditunjang dengan kesiapan lods baru.
“Kami siap direlokasi, sepanjang tempat sudah layak ditempati. Pedagang tidak mempermasalahkan, cuma mereka dipaksa masuk sementara tempat belum layak. Tempat sempit,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Parepare Tasming Hamid menjelaskan hasil pertemuan pedagang dan Pemkot. Ia mengungkapkan relokasi ditunda sementara sampai tuntutan pedagang dipenuhi.
“Tanggal 1 Mei akan dilakukan relokasi. Untuk sekarang ini tidak ada relokasi ya. Mereka tenang menjual di pasar,” jelasnya.
Terkait ganti rugi, TSM akan merundingkan bersama Pemkot Parepare. Ia menegaskan kerugian pedagang harus ada yang bertanggung jawab.
“Adapun terkait pertanggungjawaban pemerintah bagaimana barang-barang yang hilang dan pengrusakan dan sebagainya, itu tugas komisi III untuk menindaklanjuti,” kata Legislator Nasdem itu.
Kadis Perdagangan Prasetyo Catur mengklaim sudah melakukan sosialisasi sebelum melakukan relokasi. Ia menjelaskan relokasi pedagang itu untuk meningkatkan pendapatan pedagang.
“Tujuan kami adalah meningkatkan ekonomi para pedagang. Termasuk meningkatkan kesejahteraan. Yang paling penting adalah membuat rasa nyaman bagi pedagang dan para konsumen yang membeli di dalam pasar,” pungkasnya.