Home Berita Implementasi Kampus Merdeka, Mahasiswa Unhas Akan Sosialisasikan PHP2D

Implementasi Kampus Merdeka, Mahasiswa Unhas Akan Sosialisasikan PHP2D

by ilham

KELASTER.COM, MAKASSAR – Sebagai implementasi dari program kampus merdeka, mahasiswa Universitas Hasanuddin akan menyelenggarakan sosialisasi Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) kepada masyarakat Desa Betao, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidendreng Rappang.

PHP2D merupakan bagian dari program Kampus Merdeka oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang bertujuan untuk mengkolaborasikan antara perguruan tinggi dengan masyarakat di desa, sehingga mahasiswa lebih bisa memahami permasalahan masyarakat dan berkontribusi dalam memajukan desa.

Ketua Tim PHP2D Unhas, Riski Iswatum Mu’si, yang dikonfirmasi Rabu (16/9/2020), menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi PHP2D dijadwalkan berlangsung Kamis (17/09). Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ini menjelaskan tujuan dari program yang akan mereka jalankan.

“Hal ini menjadi bagian penting bagi mahasiswa untuk merealisasikan tri dharma perguruan tinggi dalam hal pengabdian. Tujuan dari program yang akan kami jalankan adalah mewujudkan Desa Betao sebagai desa eduwisata pertama di Kabupaten Sidenreng Rappang berbasis sejarah perjuangan, pengolahan potensi desa dan keindahan alam,” jelas Riski.

PHP2D akan berlangsung selama tiga bulan sejak September hingga November 2020. Pada tahap awal, mahasiswa Unhas akan menjalankan tahap sosialisasi program, dilanjutkan dengan _social and stakeholder mapping_ untuk pemetaan pihak strategis yang akan terlibat dan menyukseskan program. Kemudian akan dilaksanakan penataan desa dengan penanaman 2.000 pohon, baik pohon sebagai penghijauan maupun sebagai tanaman hias.

Melalui program ini, Riski berharap dapat menjadi sarana mengimplementasikan ilmu selama di bangku kuliah. Sehingga, secara langsung maupun tidak langsung mahasiswa menjadi problem solving bagi masyarakat sekaligus meningkatkan potensi desa terkait.

“Dalam menjalankan program ini, tim kami melibatkan 11 mahasiswa lintas program studi. Kami berharap program ini bisa menjadikan Desa Betao menjadi desa percontohan terkait kemampuan mengelola desa. Sehingga desa bisa mandiri dengan melibatkan Perguruan tinggi. Kedepannya semoga seluruh stakeholder terkait bisa mendukung kesuksesan program ini,” tutup Riski. (ilo)

Related Articles

Leave a Comment