KELASTER.COM – Kelurahan Banyorang (Kabupaten Bantaeng), 27 Agustus 2024, Universitas Hasanuddin secara konsisten Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS) kembali menunjukkan kepedulian dan kreativitas mereka dalam mendukung sektor pertanian Indonesia melalui inovasi teknologi tepat guna. Salah satu terobosan terbaru yang berhasil mereka kembangkan adalah Yellow Trap, sebuah alat sederhana namun efektif untuk mengendalikan hama di lahan pertanian. Yellow Trap dirancang sebagai solusi inovatif untuk membantu para petani mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, yang sering kali berdampak buruk pada kesehatan, kualitas tanah, dan lingkungan.
Melalui berbagai inovasi yang dikembangkan, tim mahasiswa Unhas yang dipimpin Yuni Rahmawati telah berperan aktif dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian bagi kelompok PKK Banyorang. Inovasi ini berorientasi pada optimalisasi sumber daya lokal dan daur ulang bahan bekas guna menghasilkan produk berkualitas yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif pada taraf hidup masyarakat.
Teknologi inovatif hasil karya tim mahasiswa Unhas yang telah diimplementasikan ke kelompok PKK Banyorang berupa Perangkap Hama dengan Memanfaatkan Limbah Bahan Bekas (Yellow Trap).
Yellow Trap memanfaatkan prinsip sederhana namun ampuh, yakni warna kuning yang mampu menarik perhatian serangga hama tertentu. Warna ini memiliki daya tarik alami bagi berbagai jenis serangga yang menjadi hama bagi tanaman. Dengan menggunakan perangkap berwarna kuning yang dilengkapi dengan bahan perekat, hama dapat dikendalikan dengan cara yang lebih alami, efektif, dan berbiaya rendah. Teknologi ini menjadi pilihan yang ramah lingkungan karena tidak memerlukan penggunaan bahan kimia berbahaya yang dapat merusak ekosistem dan kesehatan manusia.
Mahasiswa UNHAS tidak hanya sekadar menciptakan alat, namun juga menujukkan perhatian mereka terhadap pentingnya pertanian berkelanjutan dan dampak jangka panjang pada lingkungan. Inovasi Yellow Trap ini menunjukkan bahwa solusi efektif dalam mengatasi permasalahan pertanian dapat dicapai dengan pendekatan sederhana dan kreatif. Dengan adanya teknologi seperti ini, mahasiswa UNHAS berupaya membantu meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia, sekaligus menciptakan sistem pertanian yang lebih sehat dan berdaya saing tinggi.
Kreativitas mahasiswa UNHAS ini juga menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk turut serta berinovasi di bidang teknologi pertanian. Yellow Trap adalah bukti nyata bahwa dengan pengetahuan, kreativitas, dan kemauan untuk belajar, kita dapat menciptakan solusi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Terobosan seperti ini diharapkan dapat mengedukasi para petani akan pentingnya teknologi ramah lingkungan, serta mendorong lebih banyak pihak untuk berinvestasi dalam pengembangan teknologi pertanian berkelanjutan.
Melalui Yellow Trap dan inovasi lainnya, mahasiswa UNHAS berperan sebagai agen perubahan yang siap membangun masa depan pertanian Indonesia yang lebih baik. Dengan setiap langkah kecil yang mereka ambil, mahasiswa UNHAS membuktikan bahwa generasi muda dapat berkontribusi secara nyata dalam membangun sistem pertanian yang kuat, berkelanjutan, dan ramah lingkungan untuk ketahanan pangan nasional.
Dosen dan mahasiswa Unhas bekerja sama menciptakan inovasi yang berkelanjutan, sejalan dengan komitmen Unhas dalam memberikan solusi tepat guna bagi masyarakat. Inovasi ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.