KELATER.COM, BOGOR – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memanfaatkan hari liburnya dengan melakukan kunjungan langsung ke Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Padi Muara Landbouw, Bogor. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau perkembangan inovasi teknologi pertanian yang tengah diuji coba, salah satunya adalah sistem tanam Direct Seeding dengan metode Jajar Legowo. Teknologi ini diyakini mampu mempercepat siklus tanam dan meningkatkan hasil panen secara signifikan.
Dalam keterangannya, Mentan Amran menegaskan bahwa penerapan teknologi ini memberikan banyak manfaat bagi petani, mulai dari efisiensi waktu hingga peningkatan produktivitas pertanian.
“Meski hari ini hari libur, kami tetap turun langsung untuk memastikan uji coba ini berjalan dengan baik. Direct Seeding bertujuan menghemat biaya dan mempercepat proses tanam. Dengan metode ini, petani bisa menanam hingga tiga kali dalam setahun, bahkan berpotensi empat kali karena prosesnya tidak memerlukan pembibitan terlebih dahulu. Hal ini bisa menghemat waktu sekitar dua minggu per siklus tanam,” ujar Mentan Amran saat meninjau lokasi pada Minggu (23/3/2025).
Lebih jauh, Mentan Amran menekankan pentingnya inovasi ini dalam menghadapi tantangan global, khususnya dalam menjaga ketahanan pangan nasional di tengah perubahan iklim dan meningkatnya kebutuhan beras.
“Jika kita bisa menanam tiga hingga empat kali setahun, maka produksi padi bisa meningkat secara signifikan. Selain itu, teknologi ini juga mampu menekan biaya produksi dan mempermudah petani dalam bertani dengan sistem mekanisasi. Jika hasilnya optimal, kita bisa mencapai produksi minimal 8 ton per hektare, bahkan bisa lebih dari 10 ton,” jelasnya.
Sistem Jajar Legowo yang diterapkan dalam teknologi ini juga memiliki keunggulan dalam pemanfaatan lahan, meningkatkan akses sinar matahari bagi tanaman, serta mendukung pertumbuhan padi yang lebih sehat dan kuat.
Rencana penerapan teknologi ini akan dilakukan secara bertahap di berbagai daerah, terutama dalam program cetak sawah dan optimalisasi lahan pertanian. Jika uji coba terbukti berhasil, cakupannya akan diperluas untuk mendukung target swasembada pangan nasional.
“Nantinya, teknologi ini akan diterapkan di daerah cetak sawah dan program optimalisasi lahan yang saat ini sedang kami kembangkan. Jika hasilnya memuaskan, penerapannya akan diperluas,” ungkap Mentan Amran.
Ia juga menekankan bahwa pertanian modern harus terus berkembang dengan mengadopsi inovasi dan teknologi. Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong mekanisasi pertanian guna meningkatkan kesejahteraan petani serta hasil produksi.
“Kita harus serius dalam meningkatkan produksi pangan. Semua harus berbasis inovasi dan teknologi. Ini adalah wajah baru pertanian modern, transformasi dari metode tradisional menuju mekanisasi penuh,” tegasnya.
Dengan semakin berkembangnya inovasi dan mekanisasi di sektor pertanian, Indonesia semakin optimis dalam mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan. Pemerintah akan terus memberikan dukungan melalui berbagai program strategis agar produktivitas petani meningkat dan kesejahteraannya semakin baik.