PAREPARE, – Kepala Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan, Dr Ganjar Harimansyah memuji Kota Parepare sebagai Kota Ikonik BJ Habibie yang modern dengan kemajuan teknologi. Meski demikian kota yang dinakhodai Wali Kota Parepare, Taufan Pawe ini mampu merawat bahasa daerahnya dengna baik.
“Kami disambut di Museum BJ Habibie, nampak ikonik sekali. Ini menunjukkan bagaimana kemajuan tekhnologi di era modern ini juga tetap melestarikan bahasa daerahnya,” jelas Ganjar, sapaan karib dia.
Pujian itu disampaikan saat melakukan kunjungan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan revitalisasi bahasa daerah di Kota Parepare, Kamis, 21 September 2023.
Dalam kunjungannya ia juga mengapresiasi dua sekolah yang menjadi titik kunjungan dengan menorehkan berbagai prestasi-prestasi dalam memajukan bahasa dan budaya daerah khususnya bahasa Bugis di Kota Parepare.
“Semoga ini membanggakan Kota Parepare dalam melestarikan bahasa daerah di kota ini,” ucapnya.
Bahkan Ganjar juga terkesan dengan kecantikan kota kecil yang memiliki pantai, gunung, dengan keindahan alam dan kotanya ini. “Parepare ini cantik dan apabila ditata apik akan menjadi unik,” urai dia.
Ganjar juga menitip pesan, bahwa bahasa Ibu atau bahasa daerah tidak sekedar untuk dilestarikan saja, namun menurut penelitian, anak-anak yang mempelajari bahasa ibu dan menguasai bahasa ibu, lebih cerdas untuk menguasai bahasa lainnya.
Di samping itu, sambungnya, anak-anak yang menguasai bahasa daerah sejak kecil, biasanya secara intelektual dan sosial mereka juga memiliki kecerdasan.
Hal tersebut tidak hanya penelitian yang ada di Indonesia tapi juga di luar. “Jadi melestarikan bahasa daerah tidak sekedar melestarikan bahasanya tetapi bagaimana mendorong anak untuk mencintai bahasa daerah dan bangga berbahasa daerah,” tandasnya.
Sementara Pamong Subkor Kebudayaan, Kesenian Perfilman, DisdikbuKota Parepare Amirullah menjelaskan, bahwa dua sekolah tersebut yang menjadi kunjungan balai bahasa, sebagai sampel desiminasi dariada revitalisasi bahasa daerah.
“Keberadaan di kota Parepare juga dalam rangka mengidentifikasi kegiatan yang dilakukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, salah satunya desiminasi bahasa daerah dan festival bahasa ibu,” paparnya.
Rombongan Balai Bahasa Sulsel ini diterima Kepala Bidang Peningkatan Mutu Guru Teknik dan Informasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Muh Dahlan, Kabid Sosial Budaya Bappeda, Dede Mattewakkang, dan guru-guru Master, serta Guru yang terimbas revitalisasi bahasa daerah di Museum BJ Habibie, Kota Parepare.
Setelah diterima di sana, mereka pun melanjutkan pemantauan, yaitu di SD Negeri 47 dan SMPN 2 Kota Parepare, sebagai sampel penerapan Diseminasi revitalisasi Bahasa Daerah.(**)