Kelaster.com Ma’rang, 10 November 2025 — Tradisi turun-temurun masyarakat pesisir Kabupaten Pangkep kembali digelar dengan penuh khidmat. Bertempat di Rumah Adat Assurajang, Jl. Andi Sadda, Kelurahan Bonto-Bonto, Kecamatan Ma’rang, berlangsung Pesta Adat Mappalili yang menandai permulaan musim tanam tahun 2025–2026, Senin pagi (10/11/2025) sekitar pukul 07.30 WITA.
Kegiatan adat sarat makna ini dibuka secara resmi oleh Kepala Wilayah Kecamatan Ma’rang yang diwakili oleh Lurah Bonto-Bonto, Barhaman, S.Sos., MM, didampingi oleh Ketua Panitia Pelaksana, Muhammad Sadiq Taqwa, SKM.
Rangkaian acara diawali dengan laporan Ketua Panitia, dilanjutkan sambutan Camat Ma’rang yang diwakili Lurah Bonto-Bonto, kegiatan Tudang Sipulung atau rembuk bersama di Rumah Adat Assurajang, pembacaan doa, serta ditutup dengan istirahat bersama para tamu undangan.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Sertu Umain (mewakili Danramil 1421-05 Ma’rang), Ipda Hasan (Waka Polsek Ma’rang, mewakili Kapolsek Ma’rang), Usman Kambi (Ketua KTNA Kabupaten Pangkep), para kepala desa dan lurah se-Kecamatan Ma’rang, tokoh adat, tokoh masyarakat, serta sekitar 150 tamu undangan lainnya.
Menurut panitia, Pesta Adat Mappalili merupakan momen penting bagi masyarakat tani untuk menentukan awal musim tanam, khususnya di lahan sawah tadah hujan. Tradisi ini menjadi simbol kebersamaan, doa, dan harapan agar musim tanam berjalan lancar dengan hasil panen yang melimpah.
Selain kegiatan adat, acara juga diisi dengan pembacaan Barzanji oleh kelompok pengurus Masjid Besar Taqwa Kelurahan Bonto-Bonto sebagai wujud rasa syukur dan doa bersama kepada Allah SWT agar seluruh kegiatan pertanian di musim tanam kali ini mendapatkan keberkahan.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman, tertib, dan kondusif berkat pengamanan dari personel Polsek Ma’rang yang turut hadir memantau jalannya acara hingga selesai sekitar pukul 08.30 WITA.
Sebagai puncak dari Pesta Adat Mappalili, panitia juga menyiapkan tradisi permulaan membajak sawah di area persawahan Kelurahan Bonto-Bonto dan Kelurahan Talaka yang akan dilaksanakan setelah prosesi adat di Rumah Assurajang. Tradisi Mappalili diharapkan terus dilestarikan sebagai warisan budaya masyarakat Ma’rang serta memperkuat semangat gotong royong dan kebersamaan di kalangan petani.