KELASTER.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo, telah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Mochamad Basoeki Hadimoeljono, segera memulihkan kondisi Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, yang porak-poranda usai diterjang banjir bandang, Senin (13/7/2020) malam lalu.
“Dari Jakarta, saya telah memerintahkan Menteri PUPR untuk segera turun ke Luwu Utara bekerja sama dengan Pemerintah Sulawesi Selatan, TNI, Polri, Basarnas dan BPBD setempat, melakukan upaya penanganan darurat, dan segera memulihkan kondisi Masamba,” ugkap Jokowi melalui akun facebook Presiden Joko Widodo.
Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Masamba dan sekitarnya, telah membawa banjir bandang dari hulu sungai ke Kecamatan Masamba, yang membuat sebagian kawasan kota di Kecamatan itu tertutup lumpur pasir, menimbulkan kerusakan rumah-rumah dan bangunan publik.
Ditengah upaya pemerintah menangani pandemi Covid-19, bencana lain berupa banjir bandang menerjang masyarakat di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
“Saya menyampaikan dukacita yang dalam atas jatuhnya korban jiwa dalam bencana ini, dan kepada keluarga-keluarga yang ditinggalkan, kiranya diberiNya kesabaran dan kekuatan,” demikian Presiden Jokowi di akun facebooknya.
Sementara itu, Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono meminta pihak terkait agar segera melakukan normalisasi sungai dalam penanganan pascabanjir bandang di Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.
Tiga poin utama yang disampaikan Menteri PUPR dalam kunjungannya di Luwu Utara, untuk pemulihan pascabanjir bandang di Masamba, yakni normalisasi sungai, membuka akses jalan utama, dan pembenahan sungai di tanggul sungai.
“Jadi ada tiga poin utama yang disampaikan Menteri PUPR dalam kunjungannya hari ini untuk pemulihan pascabanjir bandang di Masamba, yakni normalisasi sungai, membuka akses jalan utama, dan pembenahan sungai di tanggul sungai,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Luwu Utara, Suaib Mansur, dilansir dari Antaranews.
Ia mengatakan bahwa selain normalisasi sungai, Menteri PUPR juga meminta untuk membuka akses, khususnya jalan nasional yang tertimbun endapan lumpur dan pembenahan sungai di tanggul untuk menjadi geopark (taman geologi akibat lumpur).
Dikatakannya, untuk pembenahan sekaligus membuka akses jalan utama di daerah itu sebenarnya relatif mudah dilakukan.
Namun karena tingginya sedimen yang mengakibatkan pendangkalan sungai, maka membuat air sungai juga begitu mudah kembali mengalir masuk ke jalan-jalan.
Kondisi inilah yang menjadi alasan sehingga pihaknya akan lebih fokus untuk melakukan normalisasi sungai sambil melakukan pembenahan jalan untuk bisa digunakan untuk akses mengirimkan bantuan kepada masyarakat terdampak.
“Tahap pertama ini, bagaimana agar akses jalan nasional kita tembus dulu karena akan menjadi akses menyalurkan bantuan,” tandas Suaib Mansur yang turut mendampingi Menteri PUPR dalam kunjungan ke Luwu Utara. (*)