KELASTER.COM,Makassar, 02/07/2021 – Pandemi Covid-19 melemahkan perekonomian bangsa. Termasuk para pelaku usaha kecil dan mikro yang turut terimbas. Hal ini sering Global Wakaf-ACT termukan sejak virus mematikan ini merebak di Nusantara. Kios-kios yang sebelumnya ditempat usaha kecil satu per satu gulung tikar, sedangkan mereka yang masih bertahan kehilangan banyak pelanggan.
Kebedaraan UMKM sangatlah penting, karena mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak dan dapat meningkatkan perekonomian warga prasejahtera. Data Kementerian Koperasi dan UMKM tahun 2018 mencatat, UMKM mampu menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia atau 116,97 pekerja. Selain itu, juga berkontribusi terhadap PDB Nasional sebesar 61,07 persen.
Berangkat dari besarnya potensi UMKM dalam menyejahterakan perekonomian masyarakat Indonesia, Global Wakaf-ACT bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Koperasi dan UKM Prov. Sulawesi Selatan melakukan sinergi kebaikan untuk membangkitkan UMKM dengan menghadirkan Wakaf UMKM untuk pelaku usaha di Sulsel. Acara ini digelar pada Jumat (2/7/2021) di Nipah Mall Makassar.
Direktur Regional ACT Indonesia Timur Syahrul Mubaraq mengatakan, UMKM menjadi sektor penting dan diandalkan untuk menopang perekonomian masyarakat. Ada beberapa alasan kenapa ekonomi UMKM sangat penting dan bisa diandalkan, di antaranya karena dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan perekonomian rakyat.
“Potensi UMKM sangatlah besar untuk perekonomian nasional. Jangan sampai mubazir dan sia-sia. Perlu diselamatkan agar kembali menguatkan kondisi ekonomi bangsa ini yang sedang menurun akibat pandemi Covid-19,” kata Syahrul.
Sementara itu, Zainuddin selaku Kabid Pemberdayaan dan Pengembangan Koperasi dan Usaha Kecil dari Dinas Koperasi & UKM Provinsi Sulawesi Selatan yang turut serta memberi sambutan dalam acara tersebut menyatakan kehadiran Program Wakaf UMKM Global Wakaf-ACT akan memajukan UMKM di Sulawesi Selatan.
“Saya berharap dengan adanya program Modal Usaha UMKM dari ACT ini, kita bisa bersama bersinergi dalam memajukan UMKM Lokal dan mencetak wirausaha mikro yang unggul di Sulawesi Selatan terutama di Kota Makassar ini”. ucapnya
Berdasarkan hasil survei Bank Indonesia, 87,5 persen UMKM terdampak pandemi Covid-19, dari jumlah tersebut sebesar 93,2 persen di antaranya negatif di sisi penjualan. Untuk itu, tambah Syahrul, butuh langkah konkret agar UMKM kembali bangkit dan pelakunya bisa diselamatkan dari jurang kemiskinan, bahkan melahirkan kedermawanan baru lagi.
“Wakaf modal usaha untuk UMKM merupakan salah satu cara dalam membantu pelaku usaha kecil dan mikro agar kembali bangkit. Adanya modal yang bersumber dari kedermawanan masyarakat ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas usaha,” jelas Syahrul.
Salah satu penerima Wakaf UMKM dari Global Wakaf-ACT, Nuraida mengungkapkan, usaha katering miliknya kini sepi. Kantor tempat ia berjualan memberlakukan pembatasan jumlah karyawan yang masuk kantor. Jumlah karyawan yang sedikit berdampak pada jumlah pelanggan yang makan di tempat Nur.
“Modal habis dipakai untuk bertahan selama ini. Pengeluaran terus ada dan tidak berkurang, sementara pemasukan sedikit. Akhirnya tutup (usahanya). Sekarang ada modal baru ini bakal saya gunakan untuk membuka warung makan di rumah,” kata Nur, Jumat (2/7/2021).
Selain Nur, akan ada total seribu pelaku UMKM yang akan mendapatkan dukungan dari Global Wakaf-ACT bersama Pemprov Sulsel. Dalam implementasi program ini, Global Wakaf-ACT akan bekerjasama dengan Pemprov, sehingga segera tercapai target tersebut. (rls)
75