KELASTER.COM,MAKASSAR – Universitas Hasanuddin melalui Departemen Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) kerjasama dengan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Penguatan Demokrasi dan Integritas Pemilu di Indonesia”.
Kegiatan berlangsung pukul 08.00 Wita di Ballroom Phinisi 1, Hotel Claro Makassar, dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19. Seminar juga terhubung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming di kanal youtube DKPP, Selasa (03/11).
Hadir sebagai narasumber yakni Prof. Dr. Muhammad, M.Si (Ketua DKPP RI), Prof. Dr. Armin Arsyad, M.Si (Dekan Fisip Unhas), Dr. Gustiana A Kambo, S.Ip., M.Si (Dosen Ilmu Politik Unhas), Dr. Hj. St. Nursa Asiz, S.pt., M.P., (Pemerhati Pemilu/NGO) dan Prof. Dr. Anwar Borahima, S.H., M.H (Dosen Fakultas Hukum Unhas).
Mengawali kegiatan, Ketua Prodi Ilmu Politik Unhas Dr. H. Andi Yakub, M.Si menyampaikan terima kasih atas kerjasama DKPP untuk membahas topik ini. Indonesia menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang dijadwalkan berlangsung pada bulan Desember 2020. Kegiatan ini menjadi penting guna menambah wawasan dan pengetahuan terkait demokrasi dan integritas pemilu, khususnya Pilkada.
Kegiatan resmi dibuka oleh Dekan Fisip Unhas, Prof. Dr. Armin Arsyad, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi penerapan MoU antara Unhas dan DKPP dalam bidang pengembangan tridarma Perguruan Tinggi.
“DKPP bergerak cepat menerapkan MoU yang sebelumnya telah dilakukan oleh Unhas bersama empat lembaga nasional. Kami bersyukur kegiatan ini dapat berlangsung guna memberikan informasi lebih seputar pemilu kepada masyarakat,” jelas Prof Armin.
Setelah pembukaan secara resmi, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber.
Dalam paparan materinya, Prof. Dr. Muhammad, M.Si., Ketua DKPP RI menuturkan penyelenggaraan Pilkada ditengah pandemi Covid-19 menghadirkan dua sisi yakni sisi optimisme dan pesimisme dalam kehidupan masyarakat maupun lembaga pemerintah.
Lebih lanjut, beliau menyampaikan Penyelenggaraan pemilu merupakan keputusan politik yang telah disesuaikan dengan beberapa indikator sebagai tolak ukur, yang hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Pilkada tersebut harus mengedepankan penerapan protokol Covid-19, dan seluruh elemen yang terlibat bergerak aktif mengawal pesta demokrasi.
“Setiap hari kita minta data perkembangan Covid-19 guna melihat daerah-daerah yang angka kasus penularannya tinggi. Selain data pendukung, juga dibutuhkan inisiatif dan sikap optimis dari seluruh pihak yang terlibat,” jelas Prof. Muhammad.
Pemateri lain yakni Prof. Dr. Anwar Barahima, S.H., M.H (Dosen FH Unhas) menjelaskan mengenai peran penting penyenggara dalam menyukseskan Pilkada yang berintegritas. Keterlibatan lembaga penyelenggara, peserta pemilu maupun pemerintah menjadi tolak ukur kualitas demokrasi. Olehnya itu, seluruh tahapan kegiatan mulai dari awal hingga akhir mempengaruhi kredibilitas demokrasi.
Usai seluruh narasumber menyampaikan pandangannya, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. Kegiatan yang dipandu oleh A. Ali Armunanto, S.IP., M.Si., selaku moderator berlangsung lancar hingga pukul 12.00 Wita.(ilo)