KELASTER.COM, PAREPARE – Pemerintah Kota Parepare melakukan rapid test massal di beberapa wilayah, Kamis (17/9/2020).
Kali ini, Dinas Kesehatan bersama RSUD Andi Makkasau sebagai pelaksana mendapati dua warga yang hasil rapid testnya reaktif. Masing-masing satu warga dari Kelurahan Lompoe Kecamatan Bacukiki dan satu warga dari Kelurahan Lapadde Kecamatan Ujung.
Camat Bacukiki Kota Parepare, Saharuddin mengatakan warganya yang terkonfirmasi reaktif berprofesi sebagai penjual jamu gendong.
“Setelah diketahui reaktif, petugas segera menindaki dengan melakukan lagi swab test,” kata Saharuddin.
“Kami tidak berhenti untuk selalu mengingatkan warga melalui kelurahan juga RT/RW untuk selalu memakai masker, jaga jarak, cuci tangan,” ajak Saharuddin.
Jubir Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Parepare, Halwatia membenarkan hal tersebut. Dua warga yang reaktif langsung melakukan swab test.
“Hasilnya, satu warga Lompoe terkonfirmasi positif virus corona, dan satu warga Lapadde negatif virus corona,” ungkap Halwatia yang juga Plt. Kadis Kesehatan Parepare ini.
Rapid test yang digelar pemkot Parepare tersebut, kata Halwatia, dilakukan pada wilayah yang dikhawatirkan potensi penyebarannya meluas. Warga di luar dari orang dalam pengawasan (ODP) yang kontak erat dengan pasien positif virus corona.
“Kami kali ini, sediakan dua ribu rapid test secara gratis untuk warga, agar tak ada lagi kekhawatiran penyebaran covid-19 di titik-titik tertentu di wilayah Parepare,” jelas Halwatia.
Sebanyak 316 warga kata Halwatia, hari ini melakukan rapid test, diantaranya Kelurahan Lumpue 50 orang, Kelurahan Lompoe 60 orang, Kelurahan Lapadde 75 orang dan Kelurahan Wattang Soreang 50 orang.
Sedang dari kelompok perkantoran, Dinas Pemadam Kebakaran 10 orang, Dinas PUPR, 10 orang, Badan Kesbangpol 10 orang, Dan Dinas Perkimtan 10 orang.
Adapun kelompok lainnya seperti rumah makan, restoran, hotel, super market, perusahaan retail dan seluruh pasar sebanyak 41 orang.
Halwatia menambahkan, Pelaksanaan rapid test masih akan dilaksanakan besok yang dinamakan jumat peduli plus.
“Kami lakukan secara bertahap rapid test ini hanya dilakukan khusus di daerah tertentu yang dikhawatirkan adanya potensi penyebaran covid-19,” pungkas Halwatia. (dil)