niversitas Hasanuddin melalui Bidang Kemahasiswaan dan Alumni menyelenggarakan webinar dengan tema “Peluang Studi dan Beasiswa Ke Jepang”. Kegiatan berlangsung pukul 09.30 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming di kanal youtube Kemahasiswaan Unhas, Jumat (25/09).
Hadir sebagai nara sumber yakni Rinjani Hanani (Education Advisor Japan Student Service Organization, JASSO), Nurullia Zulkifli (Staf Lokal Bagian Informasi dan Budaya Kantor Konsuler Jepang Makassar), Verawati (Appointed Representative of Hokkaido University), M. Ircham Novianto (Promotion Staff TIU Indonesia Office Tokyo International University) dan Era Usman (Kepala Kantor Perwakilan APU Japan Ritsumeikan Asia Pacific University).
Kegiatan resmi dibuka oleh Kepala Sub Direktorat Penyiapan Karir Unhas, Dr. A. Amidah Amrawaty, S. Pt., M. Si. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan kegiatan seperti ini merupakan bagian dari program bidang kemahasiswaan Unhas untuk mendukung karir mahasiswa dari awal sampai menyelesaikan studi di Unhas.
“DAPK Unhas setiap tahun melakukan kegiatan seperti ini, dengan maksud memberikan peluang kepada mahasiswa Unhas untuk melanjutkan studi mereka setelah menjadi alumni. Kami selalu memantau dan mempersiapkan alumni serta memberikan tips dan trik bagi mereka yang ingin melanjutkan studi dengan beasiswa,” jelas Amidah.
Diakhir sambutannya, Amidah berharap kegiatan seperti ini bisa menambah informasi bagi mahasiswa maupun alumni Unhas untuk mempersiapkan diri sedini mungkin melanjutkan pendidikan dijenjang yang lebih tinggi.
Usai pembukaan secara resmi kegiatan dilanjutkan dengan mendengarkan pemaparan dari para narasumber.
Materi pertama disampaikan oleh Rinjani Hanani (Education Advisor Japan Student Service Organization) yang secara umum menjelaskan tentang pendidikan dan beasiswa di Jepang.
Dalam materinya, Rinjani menyampaikan Jepang memiliki daya tarik tersendiri sehingga setiap tahunnya jumlah mahasiswa asing meningkat. Untuk mahasiswa Indonesia sendiri yang melanjutkan pendidikan di Jepang saat ini berjumlah 6.277 mahasiswa, sebagian besar pada jenjang S2 dan S3.
“Daya tarik Jepang sangat banyak, memiliki standar pendidikan tinggi utamanya dalam bidang riset dan teknologi. Selain itu, biaya pendidikan yang ditawarkan lebih terjangkau dengan lingkungan bernuansa internasional. Jepang juga memiliki kekayaan alam dan budaya yang mendukung kenyamanan melanjutkan pendidikan,” jelas Rinjani.
Pemateri lain, yakni Nurullia Zulkifli, Staf Lokal Bagian Informasi dan Budaya Kantor Konsuler Jepang-Makassar menjelaskan secara umum terkait beasiswa yang bisa dimanfaatkan untuk melanjutkan pendidikan di Jepang.
Dalam pemaparannya, Nurullia menuturkan saat ini banyak beasiswa yang ditawarkan oleh pemerintah untuk melanjutkan pendidikan di Jepang, misalnya beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang (Monbugakusho/MEXT).
Beasiswa ini sudah ada sejak tahun 1954 dan setiap tahunnya memberangkatkan kurang lebih 102.000 mahasiswa asing dari 160 negara. Untuk Indonesia, total siswa yang menerima beasiswa Monbukagakusho pada tahun 2019 ada 893 orang atau 9,68% dari total keseluruhan penerima.
“Fasilitas beasiswa yang ditawarkan sangat banyak diantaranya full cover biaya pendidikan, tunjangan hidup, tiket pesawat pulang dan pergi Jepang, bebas biaya pengurusan visa pelajar, dan beberapa fasilitas lainnya,” jelas Nurullia.
Setelah semua narasumber menyampaikan materinya, kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari peserta yang mengikuti kegiatan.
Kegiatan yang diikuti kurang lebih 200 peserta berlangsung lancar dan dijadwalkan akan berakhir pada pukul 11.30 Wita.(*/ilo)