Home Berita Ketua MWA Unhas Raih Gelar Doktor Kerhormatan dari UIN Sunan Gunung Djati

Ketua MWA Unhas Raih Gelar Doktor Kerhormatan dari UIN Sunan Gunung Djati

by Administrator

KELASTER.COM – Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Hasanuddin, Komjen Pol. Purn. Drs. H. Syafruddin, M.Si, meraih gelar doktor kehormatan (honoris causa) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Bandung. Penganugerahan berlangsung dalam Sidang Senat Terbuka UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, Kamis (15/10) mulai pukul 13.00 WIB.

Hadir dalam acara tersebut, Wakil Presiden Republik Indonesia (Prof. Dr. K.H. Ma’ruf Amin), Wakil Presiden Republik Indonesia ke-12 dan ke-14 (H.M. Jusuf Kalla), Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (Bambang Soesatyo, SE, MBA), Rektor Universitas Al Azhar, sejumlah Duta Besar negara sahabat, Gubernur Jawa Barat, serta sejumlah tokoh lainnya. Para undangan mengikuti kegiatan secara daring dan luring.

Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, turut hadir secara langsung di Gedung Anwar Musadda, UIN Sunan Gunung Djati, tempat berlangsungnya kegiatan.

Acara dibuka oleh Ketua Senat, Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir, M.S., dilanjutkan pemaparan riwayat hidup dan capaian promovendus, yang disampaikan oleh co-promotor II, Prof. Dr. H. Ahmad Fathoni, M.Ag.

Prof. Dr. Idzam Fautanu, M.Ag selaku co-promotor I, menyampaikan pertanggungjawaban akademik atas penganugerahan gelar doktor kehormatan, melalui pidato yang diberi judul “H. Syafruddin dan Humanisasi Dunia Internasional”. Prof. Idzam memaparkan keterlibatan H Syafruddin dalam diplomasi dan hubungan internasional dengan mengusung nilai-nilai Islam dan budaya Indonesia.

“Islam yang moderat dan karakter berbasis budaya yang dimiliki bangsa Indonesia diyakini oleh H. Syafruddin dapat menjadi modal sosial bagi bangsa Indonesia dalam berkontribusi bagi penyelesaian banyak konflik, baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” papar Prof. Idzam.

H. Syafruddin menyampaikan orasi ilmiah dengan tema “Transformasi Paradigma Hubungan Internasional Islam Menuju Tatatan Masyarakat Dunia Yang Damai”. Beliau membagi orasinya dalam beberapa bagian, yakni dasar sains hubungan internasional, struktur nilai hubungan internasional Islam dan norma hubungan internasional Islam.

Gagasan hubungan internasional Islam, kata Syafruddin, dilatarbelakangi oleh kebutuhan seluruh umat manusia akan terciptanya tatanan global serta hidup berdampingan secara damai. Hal ini memerlukan terobosan transformasi paradigma hubungan internasional yang mapan, menyeluruh dan berdasar pada nilai-nilai Al-Islam.

Islam membuktikan bagaimana keterlibatannya dalam menciptakan dasar peradaban kemanusian global dengan pola budaya serta sistem politik yang diciptakan berdasarkan madania dengan bertumpu pada pemahaman nilai-nilai islam.

“Selain berbagai nilai positif Islam, tentu di sisi lain Islam pernah menjadi sasaran stigma publik yang dicitrakan sebagai agama intoleran, radikal, penuh kebencian dan permusuhan. Namun, Islam berhasil memberikan respon yang bermartabat, sebagai agama yang rahmatan lil alamin,” jelas Syafruddin.

Stigma negatif terhasap Islam dengan sendirinya terbantahkan oleh tumbuhnya agama Islam di Amerika dan Eropa. Aktualisasi nilai-nilai islam telah menarik minat banyak manusia mengenal dan mengagumi keluhuran Islam sebagai tatanan kehidupun.

“Islam sejatinya tidak pernah memusuhi demokrasi dan kemajuan. Dalam hubungan internasional dan perjantungan politik dunia, Islam dapat mengukuhkan kerangka nasional yang strategis, efektif, efisien, konstruktif dan kolaboratif dalam mekanisme hubungan global dengan berkontribusi secara optimal mewujudkan tatanan kehidupan yang sejalan dengan cita-cita bangsa dalam meciptakan perdamaian dunia,” kata Syafruddin.

Komjen Pol. Purn. Dr. (HC). Drs. H. Syafruddin, M.Si merupakan tokoh keenam yang memperoleh anugerah gelar kehormatan dari UIN Sunan Gunung Djati. Penganugerahan gelar doktor kehormatan berlangsung lancar hingga berakhirnya kegiatan pukul 17.00 Wita.(ILO)

Related Articles

Leave a Comment