KELASTER.COM,MAKASSAR – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengajak untuk bekerjasama kembali dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin dalam kegiatan Pendampingan
Tata Kelola Program Kesehatan di berbagai wilayah di Indonesia, terutama di Indonesia Bagian Timur. Tawaran kerjasama tersebut datang dari Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan yang ditandatangani oleh Drs. Bayu Teja Muliawan, M.Pharm, MM, Apt. Tertanggal 24 November 2020. Tentu tawaran kerjasama ini tidak serta merta datang, tetapi FKM Unhas telah pernah melakukan kerjasama sebelumnya dan dipandang berhasil dalam kegiatan pendampingan ini.
Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Dr. Aminuddin Syam, SKM, M.Kes., M.Med.Ed. menyambut baik tawaran ini dan menyatakan kesediaannya untuk melanjutkan kerjasama tersebut. Dr. Aminuddin Syam, menyatakan bahwa maksud dari kegiatan ini adalah memandu agar daerah mempunyai kapasitas dan kualitas yang memadai dalam manajemen pembangunan kesehatan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas manajemen pembangunan kesehatan Kab/kota guna terwujudnya derajat kesehatan Masyarakat yg setinggii-tingginya. Adapun tujuan khususnya, lanjut dekan, menguraikan yaitu meningkatkan kapasitas dan kualitas manajemen data dan informasi kesehatan; meningkatkan pengetahuan dan keterampilan fungsi manajemen pembangunan kesehatan, yang mencakup: perencanaan, penggerakan, pelaksanaan, pengawasan; meningkatkan kemampuan komunikasi, koordinasi antar lintas program, lintas sektor, termasuk dengan swasta, perguruan tinggi dan organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi; meningkatkan kemampuan sosalisasi, desiminasi dan publikasi hasil pembangunan kesehatan; dan meningkatkan implementasi PIS-PK.
Melalui pendampingan ke daerah, maka daerah mampu menyusun dokumen perencanaan pembangunan kesehatan secara komprehensif dan terintegrasi. Adapun output yang ingin dicapai adalah daerah dapat mengenali masalah kesehatan; mampu menentukan prioritas kesehatan; mampu menentukan kegiatan yang mempunyai daya ungkit tinggi (prioritas) melalui penyusunan model logic framework; mampu menentukan peranan yang diharapkan dari lintas program, lintas sektor, swasta, perguran tinggi dan masyarakat; dan mampu menyusun kerangka acuan kegiatan dan rencana anggaran yang terintegrasi.
Kegiatan pendampingan ini sudah berjalan selama 2 tahun sejak 2019. Tahun pertama dengan fokus RSUD Provinsi Sulawesi Barat. Pendampingan tahun kedua yaitu Dinas Kesehatan Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Kesehatan Mamasa Provinsi Sulawesi Barat,Dinas Kesehatan Halmahera Barat, dan Dinas Kesehatan Sorong. Adapun lokus tawaan pendampingan berikutnya untuk tahun 2021 adalah Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi Gorontalo.(*)