KELASTER.COM – Sebanyak sebelas dari dua belas kepala daerah terpilih di Sulsel pada pilkada serentak bulan Desember 2020 yang lalu, yang akan dilantik sebagai walikota/bupati oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yang direncanakan pada hari ini jumat (26/02/2021) di Baruga Karaeng Pattingalloang Rujab Gubernur Sulsel.
Menanggapi pelantikan tersebut, Ketua Pengprov Federasi Hockey Indonesia (FHI) Sulsel Andi Rudy B. Massaressung mengucapkan selamat kepada para pejabat walikota/bupati serta wakil yang baru dilantik semoga dapat membawa kemajuan bagi daerah masing-masing.
“Kepada Bapak/Ibu Walikota dan Bupati serta wakil masing-masing saya selaku Ketua FHI Sulsel mengucapkan selamat mengemban amanah yang diberikan oleh masyarakat daerah masing-masing semoga bisa menjadi pemimpin yang membawa kemajuan bagi masyarakat. Terkhusus lagi bisa membawa kemajuan olahraga di daerah” ungkap Rudy.
Kesebelas pejabat walikota/bupati beserta wakil yang dilantik adalah :
1. Ir. H. Suardi Saleh, M.Si – Aska Mappe
(Barru)
2. Muchtar Ali Yusuf – H. Andi Edy Manaf, S.Sos
(Bulukumba)
3. Adnan Purichta Ichsan, SH, MH – H. Abdul Rauf Malaganni, S.Sos, M.Si
(Gowa)
4. H. Muh. Basli Ali – Saiful Arief, SH.
(Kepulauan Selayar)
5. Drs. H. Budiman, M.Pd
(Luwu Timur)
6. Hj. Indah Putri Indriani, S.IP, M.Si – Ir. Suaib Mansyur, M.Si
(Luwu Utara)
7. H. Andi S. Chaidir Syam, S.IP, M.H – Hj. Suhartina Bohari, SE
(Maros)
8. Muhammad Yusran Lalogau – H. Syahban Sammana, SH
(Pangkajene Kepulauan)
9. H. Andi Kaswadi Razak, SE – Ir. Lutfi Halide, M.P
(Soppeng)
10. Theofilus Allorerung, SE – dr. Zadrak Tombeg, Sp. A
(Tana Toraja)
11. Ir. H. Moh. Ramdhan Pomanto – Fatmawati Rusdi
(Makassar).
Para walikota/bupati yang baru dilantik ini menjadi sosok pemimpin yang diharapkan bisa membawa perubahan di tengah wabah pandemi covid-19 yang mewabah setahun terakhir dan mengakibatkan dampak yang sangat besar bagi masyarakat secara keseluruhan, baik di sektor kesehatan maupun sektor sosial ekonomi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para walikota/bupati karena dibutuhkan pemimpin yang kreatif dalam mengelola potensi daerah masing-masing. Di sisi lain anggaran pembangunan banyak dialihkan untuk penanganan pandemi covid-19 sehingga pemimpin daerah harus jeli dan selektif dalam pemanfaatan anggaran.(*)