KELASTER.COM,MAKASSAR – Universitas Hasanuddin menerima Penghargaan Bidang Penanggulangan Bencana dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Penganugerahan ini diberikan sebagai rangkaian Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) BNPB Tahun 2021 pada Rabu (10/3), yang berlangsung secara luring di Graha BNPB Jakarta, dan secara daring melalui kanal YouTube BNPB.
Rapat Koordinasi Nasional BNPB 2021 dirangkaikan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-13 BNPB dan evaluasi 1 tahun penanganan pandemi Covid-19.
Penghargaan Bidang Penanggulangan Bencana diberikan kepada institusi, organisasi sosial, dan individu yang dinilai memiliki kontribusi besar dalam upaya penanggulangan bencana di Indonesia. Terdapat lima kategori penghargaan yang mewakili unsur pentahelix, yaitu pemerintah daerah, lembaga usaha, lembaga dan perseorangan, perguruan tinggi, dan media.
Untuk kategori Perguruan Tinggi, penghargaan diberikan kepada enam kampus, yaitu:
1. Universitas Indonesia
2. Institut Pertanian Bogor
3. Universitas Hasanuddin
4. Universitas Mataram
5. Universitas Gadjah Mada
6. Universitas Tadulako
Penghargaan ini diberikan atas keterlibatan aktif, konsistensi, dan inovasi dalam penanggulangan bencana.
Dalam sambutannya pada acara penutupan Rakernas, Kepala BNPB Doni Monardo menyebutkan bahwa visi utama penanggulangan bencana sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo adalah pencegahan. Untuk itu, peranan kolaborasi berbagai pihak memainkan peranan penting.
“Melalui pentahelix serta membangun mental tangguh bencana, kita berharap bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang tanggap, tangguh, dan trengginas menghadapi bencana,” kata Doni.
Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA, menyambut hangat apresiasi yang dianugerahkan BNPB. Hal ini merupakan indikasi bahwa Unhas telah berada pada jalur kemanusiaan dalam mengimplementasikan tridharma perguruan tinggi sebagai mandat utama.
“Sebagai perguruan tinggi yang mengusung jati diri humaniversity, Unhas terlibat dalam kegiatan kemanusiaan secara aktif, konsisten, dan inovatif. Elemen-elemen Unhas, baik sivitas akademika maupun alumni, aktif membantu setiap ada bencana. Unhas juga terlibat aktif dalam upaya membangun budaya siaga bencana secara komprehensif, mulai dari mitigasi bencana, respon darurat, hingga fase rekonstruksi dan rehablitasi pasca bencana,” kata Prof Dwia.
Keterlibatan Unhas dalam kegiatan kemanusiaan pada situasi bencana berlangsung secara simultan. Pada berbagai peristiwa bencana, baik bencana alam maupun non alam, tenaga medis dan relawan Unhas selalu turun ke lokasi memberi bantuan.
Relawan-relawan Unhas turun tangan membantu bencana alam di berbagai wilayah Indonesia, seperti di gempa bumi di Aceh, Yogyakarta, Lombok, Palu, Sulawesi Barat, banjir bandang di Masamba, bahkan hingga ke luar negeri. Begitu juga pada peristiwa bencana non alam, seperti pada kasus gizi buruk di Asmat, dan pandemi Covid-19.
Selama masa pandemi Covid-19, Unhas membantu pemerintah dan masyarakat melalui kolaborasi, inovasi dan kegiatan sosial. Unhas memfasilitasi pelaksanaan vaksinasi tahap pertama untuk seluruh tenaga kesehatan di Kota Makassar. Tim peneliti Unhas merancang inovasi pemetaan sebaran kasus memanfaatkan teknologi GIS (Geographic Information System). Para ahli Unhas juga terlibat membantu Satgas Covid-19 Kota dan Provinsi, serta melakukan beberapa penelitian terkait Covid-19.
Selain itu, sivitas akademik Unhas juga melakukan edukasi publik melalui inisiasi keterbukaan informasi, melakukan berbagai kegiatan pengabdian masyarakat.(rls/ilo)
Kasubdit Humas dan Informasi Publik
Direktorat Komunikasi Universitas Hasanuddin