KELASTER.COM, PAREPARE — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap capaian kinerja pembangunan pada triwulan I 2021.
rapat koordinasi itu dihadiri langsung Wali Kota Parepare Dr HM Taufan Pawe, Wakil Wali Kota H Pangerang Rahim, Sekda H Iwan Asaad, dan jajaran SKPD Pemkot Parepare di Ruang Pola Kantor Wali Kota Parepare, Rabu, 21 April 2021.
Sekretaris Bappeda, Zulkarnaen Nasrun saat membacakan laporan Kepala Bappeda Parepare Samsuddin Taha mengatakan, bahwa dari 33 OPD Pemkot Parepare, rata-rata persentase capaian kinerja untuk triwulan I per Maret 2021 sebesar 23,16 persen, dan serapan anggaran 7,85 persen.
“Permasalahan umum yang menjadi permasalahan OPD dalam pencapaian kinerja dan penyerapan anggaran kurang dari 25 persen yakni permasalahan penatausahaan di aplikasi SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah) akibat kurang siapnya aplikasi dan sosialisasi dari Kementerian Dalam Negeri,” ungkap Zulkarnaen dalam laporannya.
Zulkarnaen memaparkan, belanja dalam APBD Parepare pada triwulan I Maret tahun anggaran 2021 adalah senilai Rp951,776 miliar untuk membiayai 162 program, 439 kegiatan dan 1397 sub kegiatan pembangunan di Parepare. Itu tersebar di 33 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkot Parepare.
Sementara penyerapan anggaran pada triwulan I Maret 2021 senilai Rp74,813 miliar atau sama dengan 7,85 persen dari APBD Parepare 2021. Itu dengan realisasi capaian kinerja kegiatan pembangunan triwulan I per Maret 2021 sebesar 23,16 Persen.
Zulkarnaen juga melaporkan bahwa rekapitulasi pelaksanaan pengadaan barang dan jasa periode Januari-April 2021, yakni jumlah paket pekerjaan yang telah selesai diproses melalui Bagian Pengadaan Barang dan Jasa adalah 48 paket dengan nilai pagu Rp13 miliar. Dengan rincian, pekerjaan kontruksi 2 paket senilai Rp8,25 miliar, pengadaan barang 4 paket senilai Rp390 juta, jasa konsultansi badan usaha 41 paket senilai Rp4,32 miliar, dan jasa lainnya 1 paket senilai Rp41,9 juta.
“Jadi melalui rapat koordinasi ini dapat diketahui progres pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Parepare yang dibiayai melalui dana DAU dan DAK, serta permasalahan-permasalahan apa saja yang menjadi kendala dalam pelaksanaannya, dan antisipasi apa yang harus dilakukan untuk penyelesaian pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut,” kata Zulkarnaen.(dil)