KELASTER.COM,PAREPARE – Wali Kota Parepare Taufan Pawe mengatakan, keberhasilan pembangunan yang telah dicapai saat ini berdampak pada indikator keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi. Salah satu tolok ukurnya adalah Produk Domestik Regional Bruto(PDRB) per kapita.
PDRB per kapita masyarakat Parepare tahun 2016 lalu berhasil mencapai Rp 39,47 juta per orang per tahun dan kemudian di tahun 2017 meningkat menjadi Rp 42,90 juta per orang per tahun, pada tahun 2018 meningkat menjadi Rp 45,94 juta perorang pertahun, pada tahun 2019 meningkat lagi menjadi Rp 49,80, dan pada tahun 2020 kembali meningkat menjadi Rp. 49,92 juta perorang pertahun.
“Angka ini merupakan salah satu yang tertinggi di Sulawesi Selatan. Pemerintah Kota Parepare terus menggenjot perekonomian masyarakat sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Taufan Pawe saat HUT Kota Parepare.
Ia menejelaskan, salah satu bukti komitmen Pemerintah Kota Parepare terkait keberpihakan kepada masyarakat adalah presentase Belanja Langsung (BL) dan Belanja Tidak Langsung (BTL) di Batang Tubuh APBD setiap tahunnya. Lima tahun terakhir ini sudah membuktikan kepada masyarakat terhadap penyediaan anggaraan untuk pelayanan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasarnya yaitu kesehatan, pendidikan, sandang, pangan dan papan.
“Tahun 2018 presentase BL sebesar 59,25% dan BTL sebesar 40,75%, pada tahun 2019 kembali naik dengan presentase BL sebesar 65% dan BTL sebesar 35%, sedangkan pada tahun 2020 presentase BL sebesar 56,51% dan BTL sebesar 43,49%,” jelasnya.
Sementara Pendapatan Asli Daerah (PAD) juga terus mengalami peningkatan. Dimana awal tahun pemerintahan pada tahun 2013 capaian PAD hanya mencapai Rp. 72 Miliar, dan tahun 2014 capaian PAD meningkat signifikan hingga mencapai Rp. 112 Miliar. Selanjutnya capaian PAD setiap tahun meningkat dan pada tahun 2020 capaian PAD telah mencapai Rp. 142,9 Milyar.
Wali Kota berlatar belakang profesional hukum ini mengungkapkan, pembangunan yang ia laksanakan saat ini telah menunjukkan hasil yang positif. Hal ini dapat dilihat dalam hal pembangunan manusia.
Untuk Nilai IPM Kota Parepare terus mengalami peningkatan tiap tahunnya. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Parepare mencapai 77,19 persen, pada tahun 2019 meningkat dengan capaian 77,62 persen, dan pada tahun 2020 meningkat lagi hingga mencapai 77,86 persen.
“Nilai IPM ini merupakan peringkat ketiga di Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Begitupun laju inflasi di Parepare yang cukup terkendali, walaupun disadari bahwa tingkat inflasi ini juga erat kaitannya dengan kondisi perekonomian nasional dan global. Pada tahun 2018, inflasi hanya berada pada kisaran 1,96%, dan pada tahun 2019 terjadi peningkatan lagi tapi masih terkendali dengan besaran 2,45%, tetapi pada tahun 2020 inflasi cukup terkendali sehingga hanya berada pada kisaran 1,61%.
Sementara Gini ratio Kota Parepare lima tahun terakhir mengalami tren semakin membaik yang mana ditandai dengan tren ketimpangan/kesenjangan pendapatan masyarakat yang semakin rendah, walaupun nilainya berfluktuatif mulai tahun 2016-2020. Tahun 2016 sebesar 0,386 dan di tahun 2020 sebesar 0,370.
“Angka ini menunjukkan bahwa distribusi pendapatan dan pembangunan Kota Parepare lebih baik dan lebih merata dari tahun ke tahun. Dengan kata lain efek pembangunan ekonomi Kota Parepare dapat dinikmati secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat,” pungkasnya.(rls/dil)