Home Berita Membangun kemandirian Desa melalui Program PERTADES

Membangun kemandirian Desa melalui Program PERTADES

by Saleh

KELASTER.COM. Makassar – Mendengar kata SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) maka yang terlintas di dalam pikiran kita adalah sebuah tempat yang besar dan luas dengan logo Pertamina (salah satu perusahaan BUMN) dimana begitu banyak kendaraan mengisi bahan bakar di sana, untuk membangun SPBU pasti harus dengan modal yang begitu besar sehingga tidak semua orang bisa memilikinya melainkan harus dari kalangan pemodal besar.

Stigma itu perlahan lahan ingin dirubah sehingga nantinya masyarakat luas bisa juga menjadi pemilik sebuah SPBU bukan hanya dari kalangan pemodal besar karena memang melibatkan peran serta mayarakat secara luas khususnya di desa-desa. Pemerintah melalui program PERTADES ingin mewujudkan kemandirian desa di sektor energi sehingga masyarakat desa bukan hanya menjadi konsumen bahan bakar minyak (BBM) tapi juga menjadi supplyer BBM.

Hal tersebut terungkap dalam sebuah Rapat Bimtek (Bimbingan Teknik) yang dihadiri oleh beberapa Tim Sitac Pertades dan dipandu langsung oleh Bapak Andi Firman Rappa selaku General Manager PT. Mutiara Tekhnologi Indonesia wilayah Sulawesi Selatan.

Dalam arahannya Andi Firman Rappa mengungkapkan bahwa pemerintah ingin membangun kemandirian desa di sektor energi bahan bakar minyak melalui Program Pertades dalam hal ini akan merangkul Bumdes masing-masing Desa.
“Kita datang menawarkan program, karena kita tahu beberapa teman kita di desa kewalahan memikirkan program apa yang bagus untuk mereka lakukan sehingga anggaran desa digunakan untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif. Nah ini kita tawarkan program yang sifatnya produktif. Pertades ini akan menjadi milik warga desa melalui Bumdes sehingga keuntungan yang diperoleh tentu akan kembali juga ke warga desa” ulasnya.

“PERTADES ini mungkin menjadi hal yang baru bagi kita dan biasa kita artikan sebagai “Pertamina nya Desa” atau “Pertama di Desa” atau juga ” Pertahanan Desa” karena ini memang sesuatu hal yang pertama kali ada di desa dan nantinya bisa menjadi kekuatan pertahanan bagi suatu desa karena jika program ini berjalan dengan baik tentu mereka bisa mandiri dalam pengelolaan energi BBM dan tidak tergantung lagi kepada pihak luar.”

Modal yang diperlukan untuk membangun sebuah pertades juga sangat terjangkau karena Pertades memang disetting sesuai kebutuhan warga di desa bahkan permodalannya bisa secara gotong-royong yang dikoordinir melalui Bumdes sehingga kepemilikannya menjadi milik bersama dan keuntungan yang diperoleh pun akan dinikmati bersama.

Para peserta Bimtek yang hadir dari beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan seperti Barru, Wajo, Sinjai, Bulukumba, Bantaeng dan Jeneponto begitu antusias dan sangat yakin bahwa program Pertades ini akan menjadi lokomotif kebangkitan perekonmian desa, sekarang dikembalikan lagi kepada para pemangku kepentingan di desa apakah bisa memanfaatkan peluang ini atau tidak.

Hal tersebut sudah terlihat dari adanya beberapa desa dari beberapa kabupaten yang sudah mengajukan diri untuk ikut program ini.

“Besok rencana kita akan melakukan survey lapangan terhadap pengajuan yang sudah masuk, satu di kabupaten Pangkep dan ada dua titik di kabupaten Sidrap. Bahkan ada juga yang sudah selesai proses survey nya dari kabupaten Bulukumba dan dokumen-dokumen pendukung sudah lengkap tinggal kita persiapkan untuk proses MOU dilanjutkan dengan pembangunan fisik”. Ungkap Ibu Ihwana selaku Tim Leader.(msl)

Related Articles

3 comments

muhammad saleh 14 Desember 2020 - 9:29 am

bpk/ibu bisa hubungi tim PERTADES, Bpk Saleh / 0811410951
terima kasih

Reply
Safran 20 Februari 2021 - 7:30 pm

Kemanakah diajukan untuk membangun pertades,,,,dan berapa luar areal yg diperlukan

Reply
Muhammad Saleh 26 Februari 2021 - 12:08 pm

Silahkan hubungi Field Consultant Pertades, up. Bpk. Muhammad Saleh di no. 0811410951

Reply

Leave a Comment