Home Berita Opini; Apa Orientasi Belajar Mengajar Selama Pandemi?

Opini; Apa Orientasi Belajar Mengajar Selama Pandemi?

by ilham
Foto Diambil Sebelum Covid-19

Foto Diambil Sebelum Covid-19

Penulis: Eva Irawati, S.Si.,M.Pd (Tenaga Pendidik SMA Negeri 5 Parepare)

OPINI – Apakah anda merasa bosan belajar daring? “TIDAK”. Ada seseorang yang mengungkapkan perasaannya justru dia merasa senang belajar daring dan merasa depresi dan tertekan jika harus mengikuti pembelajaran di sekolah. Eeiitss….tunggu dulu berdasarkan hasil survei UNICEF (survei pada 18-29 Mei 2020 dan 5-8 Juni 2020) sebanyak 66 persen dari 60 juta peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan di 34 Provinsi mengaku tidak nyaman belajar di rumah selama pandemi Covid-19. Dari jumlah tersebut 87% peserta didik ingin segera kembali belajar di sekolah.

Data lain menyebutkan tentang persepsi peserta didik tentang belajar di sekolah 82% mengaku lebih senang belajar di sekolah, 15% menyatakan lebih senang belajar daring dan 3% menyatakan tidak tahu.
Pembelajaran daring lebih menguntungkan bagi anak introvert. Bagi anak yang ekstrovert berusaha dapat menyesuaikan diri dengan pembelajaran dari agar tidak timbul kejenuhan.

Menurut Card Jung (1920) dalam bukunya Psychologische Typen secara umum pribadi ekstrovert memiliki kepribadian terbuka, senang bergaul, memiliki kepedulian yang tinggi terhadap yang ada di sekitar mereka dan mendapatkan energi besar dari interaksi sosial. Tipe introvert mendapatkan energi lewat menyendiri, cenderung pendiam, suka merenung dan lebih peduli terhadap pemikiran mereka dalam dunia sendiri dan merasa cemas dan tidak nyaman dalam interaksi sosial tetapi biasanya mereka berprestasi dalam hal akademik karena suka membaca buku, dan menulis, intelegensia relatif tinggi, kemampuannya dalam berpikir sangat baik.

Tipe ambivert yang merupakan kepribadian penengah antara ekstrovert dan introvert. Ambivert gabungan kepribadian introvert dan ekstrovert suka bersosialisasi dengan orang lain, fleksibel, tapi disisi lain mereka suka menghabiskan waktu untuk menyendiri. Seorang ambivert dapat mengerjakan tugas individu maupun kelompok dengan baik, lebih fleksibel, dengan kondisi apapun, intuitif dan biasanya berpotensi jadi pemimpin. Ketiga kepribadian tersebut memiliki pandangan berbeda dalam hal pengambilan keputusan, interaksi sosial, respon terhadap masalah, komunikasi verbal dan non verbal serta respon sosial.

Apakah pembelajaran daring tepat digunakan untuk semua peserta didik? Jawabannya tidak, bagi tipe introvert pembelajaran daring lebih menguntungkan, karena tipe kepribadian introvert adalah tipe yang selalu santai dan fleksibel. Tipe belajar cara orang introvert pada umumnya self learning dan juga lebih menyendiri dalam belajar seperti menulis dan membaca dibanding berinteraksi dalam kelompok, sedikit interaksi dan menghindari keramaian, tipe introvert lebih menyukai daring dan pembelajaran individual karena mereka membutuhkan waktu lebih lama dalam menyelesaikan masalah seperti tugas sekolah. Tipe belajar extrovert pada umumnya orang yang memiliki kepribadian sosial tinggi, suka berdiskusi atau suka tanya jawab dalam pembelajaran , mudah bosan dan tidak suka dengan hal-hal yang rutin dan monoton, gaya belajar yang berkepribadian extrovert cenderung gaya kinestetik.

Dengan mengetahui tipe kepribadian peserta didik, sebagai guru atau pendidik dapat menyesuaikan dan memodifikasi metode belajar yang tepat untuk ketiga kepribadian tersebut, karena tidak ada metode pembelajaran yang paling sempurna dan menyenangkan semua peserta didik. Jadi wajar seorang anak bosan dengan pembelajaran daring, sifat-sifat pribadi seseorang sangat mempengaruhi proses belajar peserta didik.

Tiap orang mempunyai sifat kepribadian yang berbeda antara seorang dengan yang lain. Ada orang yang mempunyai sifat keras hati, tekun dalam segala usaha, halus perasaannya dan ada pula yang sebaliknya. Sifat kepribadian yang ada pada seseorang itu turut pula mempengaruhi sampai dimana hasil belajarnya dapat dicapai. Adanya tipe kepribadian yang berbeda menyebabkan bervariasi dalam cara, kemampuan dan aktivitas peserta didik dalam belajar.

Sebagian peserta didik yang cepat menangkap pelajaran tetapi juga ada sebagian siswa yang lambat sehingga prestasi belajar yang diperoleh tidak sama.
Bagaimana dalam ilmu biologi menjelaskan kepribadian ini? Beberapa kajian literatur, tipe introvert mempunyai lebih banyak darah yang beredar pada lobus frontal anterior thalamus bagian otak yang bertanggung jawab mengatasi kilas balik kerjaan, membuat rencana dan penyelesaian masalah, sehingga introvert menghindari aktivitas yang menegangkan dan menantang, karena memiliki ambang sensoris yang rendah namun tingkat rangsangan kortikal yang tinggi jadi introvert sangat senang melakukan aktivitas yang bersifat soliter, tipe ekstrovert mempunyai peredaran darah pada daerah otak yang bertanggung jawab atas interpretasi data sensorik yaitu anterior cinggulata gyrus, lobus temporal dan posterior thalamus sehingga tipe ekstrovert menyukai aktivitas yang menantang, karena ambang sensoris yang tinggi ransangannya dan kortikal rendah.

Ekstrovert menyukai lingkungan interaktif, senang berkumpul (berkoloni) antusias dengan hal baru, senang bergaul, aktivitas sosial dan berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan tipe ambivert merupakan kepribadian yang istimewa, ia seorang introvert dan juga bisa menjadi ekstrovert, merasa nyaman dengan kondisi yang penuh dengan interaksi sosial, dan mereka juga dapat menikmati kondisi saat mereka sendiri atau jauh dari keramaian dan memiliki insting yang kuat. Kamu kepribadian yang mana? (*)

Related Articles

2 comments

Kaishar 29 Agustus 2020 - 3:53 am

Sangat menarik Tulisannya

Reply
Kaishar 29 Agustus 2020 - 3:54 am

Sangat menarik Tulisannya Dan menjadi salau satu sumber literasi

Reply

Leave a Comment