KELASTER.COM, PAREPARE –Universitas Muhammadiyah Parepare (UMPAR) terus berupaya meningkatkan jumlah Guru Besar atau Profesor yang dimiliki.
Untuk itu, UMPAR menggelar Focus Group Discussion (FGD) Virtual, tentang penguatan riset dan strategi pemenuhan karya Ilmiah untuk Lektor Kepala dan Guru Besar di Auditorium Kampus UMPAR, Sabtu (7/8/2021).
Dalam FGD tersebut menghadirkan dua pemateri yang kompeten. yakni Sekretaris Senat, Universitas Jambi, Prof Amirul Mukminin PhD dan Direktur PMC Unhas Prof Muhammad Arsyad PhD.
Rektor UMPAR, Dr HM Nasir S MPd mengatakan, sebelumnya pihaknya telah melakukan beberapa langkah untuk pencapaian jabatan fungsional Lektor Kepala dan Guru Besar.
“Sehingga saat ini sudah ada sebanyak lima orang yang diusul untuk menjadi Profesor. Dan juga ada sekitar 70 orang calon Lektor Kepala yang sedang menjalani pendampingan,” jelasnya.
FGD tersebut lanjutnya, merupakan langkah yang ketiga agar target UMPAR untuk menambah beberapa Profesor segera terwujud.
“Tahun ini lima guru besar diusulkan dan kita akan promosikan pada tahun 2022 yang akan datang,”tambahnya.
Salah satu pemateri, Direktur Publication Management Center (PMC) Universitas Hasanuddin Makassar, Prof Muhammad Arsyad PhD, memaparkan beberapa pesan penting untuk para calon Lektor Kepala dan Profesor.
Untuk menjadi Profesor kata dia, harus memenuhi syarat khusus karya ilmiah. Para dosen juga harus melakukan riset dan publikasi dibidangnya, untuk mendukung bisa menjadi profesor. Kemudian lanjutnya, harus mencari jurnal yang sesuai dibidangnya.
“Jangan mencari publikasi artikel yang diluar bidangnya karena itu kami tidak support kelolosan dalam mengusul profesor.” pesannya.
Selanjutnya kata dia, jurnal yang dipilih para dosen harus terampil dalam memilih jurnal internasional yang menjadi syarat khusus.
“Para dosen juga harus memiliki histori peter yang standard, track record yang baik, memenuhi standar karya ilmiah atau pelaksanaan pendidikan, penelitian dan syarat khusus,” jelasnya.
Arsyad menambahkan, Dosen juga harus punya riset dan publikasi, mempunyai peta jalan riset, branding, keahlian, dan keprofesionalan.
“Publikasi itu penting, karena harus bermanfaat bagi sesama saintis,”tandasnya.(dil)