KELASTER.COM, BOGOR — Hari Ulang Tahun (HUT) Museum Kepresidenan RI Balai Kirti yang ke-6 digelar di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti Bogor, Minggu,(18/10)
Kegiatan tersebut juga menggelar seminar dengan mengangkat tema “Menggalang Solidaritas Kehidupan Berbangsa melalui penguatan karakter” yang digelar melalui Virtual.
Pada acara tersebut menghadirkan tiga pembicara yakni Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, Kepala Pusat Penguatan Karakter Kemendikbud, Hendraman dan Mentri Pendidikan Kebudayaan tahun 2009-2014, Prof. KH. Muhammad Nuh. Yang digelar pada diskusi sesi satu.
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, dalam pemaparannya, menceritakan terkait keinginan untuk menghadirkan Museum BJ Habibie hingga akhirnya mendapatkan restu dari mendiang BJ Habibie.
Bahkan menginginkan museum tersebut hadir dengan memamerkan seluruh tanda mata beliau baik sebagai teknokrat maupun sebagai Presiden pada jamannya.
“Beliau meminta untuk Museum tersebut dibangun di rumah dimana dirinya dilahirkan, maka kemudian saya melakukan penelusuran terkait rumah tersebut, dan ditemukan jika rumah itu ada di samping pelabuhan Nusantara, namun untuk meyakinkan hal itu saya undang beliau untuk hadir dan memastikan jika rumah tersebut itulah yang dimaksud pada saat itu beliau mengatakan jika rumah tersebut itulah yang beliau maksud,” katanya.
Dengan persetujuan itulah kemudian, kata dia, maka bersama jajaran Pemerintah Kota Parepare, mulai bergerak untuk mewujudkan museum tersebut, dan harus menghadapi berbagai persoalan, hingga akhirnya sampai saat ini lokasi rencana museum tersebut telah berubah nama menjadi Tanah Pemerintah Kota Parepare.
“Tanah tersebut awalnya telah dikuasai atas nama Badan Usaha milik Negara (BUMN) salah satu instansi perbankan, namun kemudian setelah kita bertemu dengan Mentri BUMN, dan juga Komisaris dan Dirut Perbankan tersebut didepan Bapak BJ Habibie beliau siap untuk melakukan pengalihan aset tersebut, Alhamdulillah sekarang aset itu telah berubah nama menjadi aset Pemerintah Kota Parepare,” ucap Walikota Parepare dua periode ini.
Untuk menunjang keseriusan Pemerintah Kota Parepare, lanjutnya, BJ Habibie menghadirkan 23 jurnalis dari Eropa, dan itu juga menjadi komitmen bersama antara Pemerintah Kota Parepare dengan BJ Habibie hadirnya Museum tersebut.
“Selain museum itu kita juga telah membangun dengan mengangkat nama BJ Habibie, seperti Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun, Balai Ainun, RS Regional Hasri Ainun Habibie, ITH BJ Habibie, dan juga kita wacanakan Masjid Terapung BJ Habibie, bahkan saat ini Pintu gerbang masuk Kota Parepare kita tulis Selamat Datang di Kota Kelahiran Presiden Ke Tiga Republik Indonesia,” papar Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini.
Selain itu, tambahnya saat ini secara rutin juga Pemerintah Kota Parepare menggelar Festival Lovely Habibie Ainun yang digelar setiap tanggal 12 Mei 2020.
“Tanggal itu ditentukan sesuai dengan Tanggal Pernikahan Bapak BJ Habibie dengan Ibu Hasri Ainun Habibie,” pungkasnya.(rls/dil)