KELASTER.COM,MAKASSAR – Times Higher Education (THE) setiap tahun mengukur peringkat impak (impact ranking) setiap universitas di seluruh dunia. Hasil pemeringkatan THE diterima secara luas sebagai salah satu indikator pencapaian world class university.
Salah satu peringkat tematik yang disajikan THE adalah mengukur bagaimana perguruan tinggi di dunia mengadopsi prinsip-prinsip Sustainable Development Goals (SDGs). Untuk tahun 2021, THE Impact Ranking melibatkan 1.115 universitas dari 94 negara dan region.
Universitas Hasanuddin mencatatkan prestasi spektakuler dalam capaian THE Impact Ranking untuk tema SDGs. Pada tahun 2020, Unhas belum berhasil masuk ke dalam daftar peringkat, dan tahun ini langsung melesat ke posisi 2 nasional dan 79 besar dunia. Capaian ini sangat membanggakan, mengingat kompleksnya variabel penilaian, yang mencakup 17 tujuan SDGs.
THE Impact Ranking 2021 kelompok SDGs untuk sepuluh perguruan tinggi teratas di Indonesia adalah: (angka dalam kurung adalah peringkat dunia)
1. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (64)
2. Universitas Hasanuddin (79)
3. Universitas Gadjah Mada (83)
4. Universitas Indonesia (85)
5. Insitut Teknologi Bandung (101-200)
6. Universitas Diponegoro (101-200)
7. Universitas IPB (101-200)
8. Universitas Padjadjaran (201-300)
9. Universitas Sebelas Maret (201-300)
10. Universitas Telekom (201-300)
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan, Prof. dr. Nasrum Massi, Sp,MK, Ph.D mengungkapkan kegembiraannya. Unhas memang selama setahun terakhir melakukan persiapan intensif untuk memenuhi standar SDGs sebagaimana disyaratkan oleh THE Impact Ranking.
“Ini adalah hasil yang membanggakan, tantangan kita selanjutnya adalah mempertahankannya,” kata Prof. Nasrum.
Sementara itu, Dekan Sekolah Pascasarjana Unhas yang juga merupakan penanggung jawab SDGs Center Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Task Force THE SDGs. Hal ini membanggakan karena Unhas dapat mengungguli peringkat dari perguruan tinggi yang sebelumnya menjadi tempat belajar.
“Ini capaian dan eksistensi luar biasa. Saya masih ingat bagaimana kita dua kali konsultasi ke kampus lain, dan ternyata kita berhasil mengungguli kampus itu. Semoga menjadi penyemangat bagi kita semua untuk terus mengembangkan SDGs Center,” kata Prof. Jamal.
Terpisah, Rektor Unhas mengungkapkan rasa bahagianya atas capaian ini. Cita-cita mewujudkan Unhas sebagai World Class University merupakan agenda yang masih menjadi pekerjaan rumah, dan dengan hasil ini menunjukkan bahwa tugas ini telah ditunaikan.
“Saya memberi apresiasi atas kolaborasi dan kerja sama kita. Ini adalah satu lagi bukti bahwa potensi dan sumber daya yang dimiliki Unhas sangat unggul. Kita hanya butuh tata kelola dan manajemen yang adaptif untuk menggerakkan semua keunggulan ini,” kata Prof. Dwia. (rls/ilo)