KELASTER.COM, MAKASSAR – Direktorat Alumni dan Penyiapan Karir (DAPK) Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar menggelar webinar tentang sosialisasi beasiswa ke luar negeri.
Webinar digelar secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Rabu (12/8/2020) dengan menghadirkan narasumber Associate Communication Officer Aminef Miftahul Mardiyah, alumni penerima beasiswa Fulbright Arifuddin Balla dan dipandu Darmianti Razak.
Kegiatan sosialisasi ini bekerja sama dengan The American-Indonesian Exchange Foundation (AMINEF), yaitu organisasi pengelola beasiswa fulbright dan beasiswa lainnya ke Amerika.
Kepala Sub Direktorat Penyiapan Karir Unhas Dr. A Amidah Amrawaty dalam sambutannya mengatakan, DAPK selalu mendukung alumni yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri. Namun, mahasiswa masih minim informasi beasiswa termasuk beasiswa ke Amerika.
“Kami menghadirkan kegiatan ini dengan maksud agar mahasiswa Unhas maupun alumni juga mendapatkan informasi yang beragam tentang peluang-peluang beasiswa yang bisa mereka dapatkan,” ujar Amidah yang juga dosen Fakuktas Peternakan Unhas ini.
Menurut Amidah, tidak banyak yang tahu bahwa Aminef mengelola banyak program beasiswa. Bukan hanya S2, Aminef juga punya program beasiswa untuk S1 termasuk untuk para dosen yang ingin melanjutkan S3 ke Amerika.
“Besar harapan kami kegiatan ini mendapat antusias dari para peserta dan dapat membantu desiminasi informasi beasiswa, khususnya ke Amerika,” ujar Amidah.
Sementara itu, dalam pemaparan materinya, Miftahul Mardiyah menyampaikan tentang seluk-beluk dan sejarah hadirnya Aminef dan beasiswa yang dikelola, yaitu beasiswa Fulbright.
“Dalam 68 tahun fulbright menghasilkan hampir 6000 alumni Indonesia dan 1120 alumni Amerika,” ujar Mita, sapaan akrab Miftahul Mardiyah.
Lebih jauh Mita memaparkan Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh kandidat sebelum mendaftar beasiswa fulbright. Seperti syarat IPK 3,0 syarat kemampuan bahasa Inggris yaitu TOEFL 550 iBT 80 dan IELTS 6,5.
“Di Fulbright kami tidak ada batasan usia, jadi usia berapa pun itu bisa mendaftar asalkan mampu menjalani pendidikan yang akan dituju,” ujar Mita.
Sementara itu Fulbrighter Arifuddin Balla banyak menceritakan pengalaman Saat mendaftar beasiswa fulbright dan juga pengalaman saat studi di Amerika. Arief lulus di Fulbright Master Double Major Program MA in Linguistics and TESOL Department Southern Illinois University Carbondale, Amerika.
Arif menekankan pentingnya kemampuan bahasa Inggris untuk mampu menembus beasiswa fulbright maupun universitas-universitas yang ada di Amerika.
Menurut Arif salah satu keuntungan dari mendapatkan beasiswa fulbright karena negara tujuannya adalah Amerika dengan iklim akademik maupun universitas yang sangat baik.
“Sangat banyak manfaat yang kita dapatkan selain karena kita bisa kuliah secara gratis di luar negeri dan juga mendapatkan jejaring di sejumlah negara yang menjadi partner fulbright,” imbuhnya.
Webinar ini mendapat antusias dari banyak peserta yang terdiri dari mahasiswa dan alumni Unhas, juga dari kampus lain di luar Makassar. (ilo)