Home Berita Unhas Gelar Sosialisasi Empat Pilar, Ketua MPR RI: Humaniversity Bangun Kebersamaan Tanpa Sekat

Unhas Gelar Sosialisasi Empat Pilar, Ketua MPR RI: Humaniversity Bangun Kebersamaan Tanpa Sekat

by Saleh

KELASTER.COM. MAKASSAR Universitas Hasanuddin menyelenggarakan sosialisasi empat pilar kebangsaan yang menghadirkan narasumber Ketua MPR RI (H. Bambang Soesatyo, SE., MBA). Kegiatan yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan Dies Natalis Unhas ke-64 berlangsung pukul 13.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming di kanal youtube FKM Unhas, Minggu (30/08).

Kegiatan resmi dibuka oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA. Dalam sambutannya, Prof. Dwia menyampaikan sosialisasi ini merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk mengingatkan dan memperkokoh semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga, implementasi nilai-nilai dari empat pilar bangsa dapat direalisasikan dalam kehidupan nyata.

“Kami merasa perlu untuk terlibat melakukan sosialisasi seperti ini. Sosialisasi ini juga menjadi bentuk dukungan kepada MPR RI agar empat pilar kebangsaan Indonesia tidak hanya sebatas ide normatif, tapi bisa muncul dalam keseharian masyarakat,” jelas Prof Dwia.

Dalam kesempatan tersebut, H. Bambang Soesatyo, SE., MBA., menyampaikan konsep pembangunan kampus berbasis kemanusiaan (humaniversity) yang dirintis oleh Unhas. Dengan menempatkan nilai-nilai kemanusiaan dan ilmu pengetahuan dalam titik kesetimbangan pada lingkungan pendidikan merupakan gagasan penting dan patut dijadikan teladan perguruan tinggi lainnya.

Di tengah pandemi Covid-19 implementasi gagasan humaniversity Unhas menemukan relevansinya untuk meningkatkan aktualisasi peran kampus dalam membangun solidaritas kemanusiaan melalui berbagai program kegiatan.

“Unhas sebagai bagian dari komponen bangsa yang memiliki dukungan sumberdaya manusia terdidik mesti berperan sebagai generator dan dinamisator dalam penanganan pandemi. Oleh karena itu, melalui konsep humaniversity perlu dikembangkan semangat kolaborasi untuk membangun kebersamaan tanpa sekat,” jelas Soesatyo.

Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi adalah keniscayaan yang tidak mungkin terhindarkan. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia tumbuh seiring dengan kemajuan teknologi. Namun, tentunya kita berharap bahwa visi peningkatan kualitas sumberdaya diraih dengan tepa menyelaraskan visi kebangsaan, Dasar Negara Republik Tahun 1945 sebagai landasan konstitusional Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai konsensus bentuk kedaulatan negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semangat pemersatu dalam kemajemukan bangsa.

“Empat Pilar dari konsepsi kenegaraan Indonesia tersebut merupakan prasyarat minimal bagi bangsa Indonesia untuk bisa berdiri kukuh dan meraih kemajuan berlandaskan karakter kepribadian bangsa sendiri,” sambung Soesatyo.

Setiap penyelenggara negara dan segenap warga negara Indonesia harus memiliki keyakinan, bahwa prinsip-prinsip moral ke-Indonesian akan memandu tercapainya perikehidupan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Usai pemaparan materi dari narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari peserta.

Kegiatan yang dipandu oleh Prof. Dr. drg. A. Arsunan Arsin, M.Kes (Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unhas) selaku moderator diikuti kurang lebih 2.000 peserta berlangsung lancar hingga berakhirnya acara pukul 15.00 Wita.(*/ILO)

Related Articles

Leave a Comment