Kepala DLH Parepare Budi Rusdi mengatakan dengan pelatihan ini, sampah bisa menjadi bernilai ekonomis dan menambah penghasilan warga.
Budi menjelaskan, langkah pertama, sampah rumah tangga harus dipilah dulu, kemudia sampah yang memiliki nilai ekonomis disimpan di bank sampah.
“Setelah sampahnya terkumpul, kami siap memfasilitasi warga untuk menjual sampahnya. DLH juga bahkan siap membeli,” ujarnya.
Budi menerangkan hal itu sebagai langkah DLH membantu pemulihan ekonomi. Dengan harapan pelatihan dan pendampingan bank sampah tersebut bisa berhasil meningkatkan kesejahteraan warga.
Salah seorang warga Wattang Bacukiki, Susilawati mengaku senang dengan adanya gagasan bank sampah. Dia berharap bank sampah bisa menambah penghasilannya.
“Banyak sampah di rumah menumpuk saja. Semoga dengan adanya bank sampah ini, betul-betul bisa dijual nanti sampah,” tuturnya.
Pelatihan itu juga dihadiri pihak Pertamina. Pertamina diharapkan ikut membantu pengembangan unit bank sampah di Parepare.
(*/dil)
