Home Berita Mahasiswa KKN Tematik Unhas Adakan Sosialisasi Anti Rasisme di Tana Toraja

Mahasiswa KKN Tematik Unhas Adakan Sosialisasi Anti Rasisme di Tana Toraja

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Hasanuddin Gelombang 112 di Lembang Sarapeang mengadakan sosialisasi anti-rasisme untuk siswa di UPT SDN 09 Rembon, Tana Toraja. Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat

by Administrator

KELASTER.COM – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Universitas Hasanuddin Gelombang 112 di Lembang Sarapeang mengadakan sosialisasi anti-rasisme untuk siswa di UPT SDN 09 Rembon, Tana Toraja. Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat, 26 Juli 2024 ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran tentang pentingnya menghormati perbedaan dan mengurangi perilaku rasisme di kalangan anak-anak.

Tana Toraja dikenal sebagai salah satu kabupaten dengan objek wisata yang ramai dikunjungi, menarik berbagai suku, agama, dan ras. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Tana Toraja, tercatat ada 480.631 wisatawan nusantara yang mengunjungi Tana Toraja pada tahun 2022.

Dengan keragaman ini, anak-anak lokal sering kali berinteraksi dengan wisatawan yang memiliki latar belakang berbeda, yang dapat memicu perilaku rasisme, baik disengaja maupun tidak.

Dalam upaya mengatasi potensi rasisme ini, mahasiswa KKNT Unhas mengadakan sosialisasi yang dipimpin oleh Teguh Wibowo Rio Putra, selaku penanggung jawab program. Teguh memberikan materi tentang definisi rasisme, contoh-contoh perilaku rasis, penyebab, dan cara pencegahannya.

Sosialisasi ini diikuti oleh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6, yang menunjukkan antusiasme tinggi dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut. Melalui diskusi dan kegiatan interaktif, para siswa diajak untuk memahami pentingnya menghormati perbedaan dan membangun lingkungan yang inklusif.

Program kerja ini merupakan bagian dari kegiatan mahasiswa KKNT Universitas Hasanuddin di Lembang Sarapeang dan diharapkan dapat membantu mengurangi insiden rasisme di wilayah tersebut. Dengan adanya edukasi sejak dini, diharapkan anak-anak dapat menjadi generasi yang lebih toleran dan menghargai keragaman.

Related Articles