KELASTER.COM,TAKALAR – PT. Perkebunan Nusantara (PTPN XIV) bersama Asisten Deputi Bidang Industri Semen, Survei dan Industri Lainnya, Rachman Ferry Isfianto berkunjung ke Pabrik Gula (PG) Takalar. PG Takalar merupakan unit usaha PTPN XIV.
Kunjungan kali ini melihat kondisi PG Takalar, sebelum memasuki masa giling. Menurut H M Syahrul selaku manager PG Takalar, mengatakan bahwa awal giling tebu akan dilaksanakan di penghujung bulan Mei 2021.
“Tahun ini kami akan giling tebu di akhir Bulan Mei. Semoga lancar dan tidak ada kendala,” kata Syahrul di sela-sela perbincangan dengan Asdep Rachman Ferry Isfianto, Minggu (21/03/2021).
Rachman Ferry Isfianto juga mengapresiasi kinerja PG Takalar selama hampir setahun. Dia menghimbau, PG Takalar tetap menjaga kualitas tebu agar tetap bersih hingga masuk ke meja penggilingan.
“Karena belum musim giling. Jadi komoditi tebunya masih terlihat bersih. Masuk musim giling pun saya harap akan tetap bersih. Kebutuhan gula Nasional kita masih kurang. Kita memastikan Operational Excellence dapat mencapai target di RKAP. Agar kebutuhan gula kita terpenuhi,” ujarnya, Minggu (21/03/2021).
Sebelumnya, Ryanto Wisnuardhy (Direktur PTPN XIV) bersama Rachman Ferry Isfianto dengan jajarannya bergerak menuju kebun milik PG Takalar. Berbagai kegiatan dilakukan dari kebun ke kebun. Mulai dari pengecekan kandungan brix tebu, kondisi tebu siap giling dan lebung.
Akhir kunjungan berakhir di Pabrik Gula Takalar. Rombongan pun terus bergerak di beberapa stasiun pabrik. Awalnya melihat kondisi stasiun instalasi, pengolahan dan gudang hasil produksi.
Rachman Ferry Isfianto mengatakan Kementerian BUMN akan selalu membangun sinergitas dengan PTPN XIV. Kementerian BUMN pun akan mendukung rencana strategis produksi yang digaungkan oleh PTPN XIV.
“Apa yg direncanakan jika itu untuk produksi dan produktivitas akan selalu didukung oleh kementerian BUMN. Yang penting optimis dalam on farm dan off farm-nya. Harapan saya PTPN Group ke depannya adalah jangan putus semangat dan jangan lelah dalam bekerja demi negara,” tandasnya, Minggu (21/03/2021).
Saat ditanyakan kondisi hambatan-hambatan yang sering dihadapi Pabrik Gula. Rachman Ferry Isfianto menanggapi dengan pencarian masalah secara bersama sama demi kelancaran pabrik kembali.
“Tentunya mitigasi resiko dari awal dilakukan. Kenapa stagnasi itu terjadi. Kalau human eror itu harus ada ketegasan dari pimpinan tentunya. Tapi kalau memang ada kendala kendala di luar teknis, kita harus cari penyelesaian supaya dapat berjalan dengan normal kembali. Fungsi saya kesini juga untuk memastikan bahwa apa-apa yang sudah dicanangkan di RKAP sudah dijalankan oleh teman-teman di sini,” ujarnya, Minggu (21/03/2021).
“Satu hal harapan saya terhadap Millenial PTPN XIV adalah memberikan sebuah inovasi. Kalian harus bisa menemukan inovasi inovasi, bagaimana pabrik gula ini, bisa terus bertahan dan produksinya meningkat. Paling tidak kebutuhan gula Sulawesi Selatan terpenuhi. Karena tanpa inovasi, saya yakin, kita tidak dapat bersaing nantinya. Karena gula impor sudah akan masuk,” tutupnya, Minggu (21/03/2021).(rls/ilo)