Makassar, (17 Desember 2024) — Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali memberikan kontribusi nyata melalui pengembangan inovasi teknologi tepat guna (ITTG) yang ramah lingkungan. Kali ini, mereka memperkenalkan inovasi penjernih air yang terbuat dari limbah bonggol jagung kepada masyarakat Asrama Mimun di Kecamatan Mamajang, Kota Makassar.
Penjernih air berbasis limbah bonggol jagung ini dirancang untuk membantu masyarakat dalam memperoleh air bersih dengan cara yang murah dan berkelanjutan. Limbah bonggol jagung diproses menjadi karbon aktif yang memiliki kemampuan menyerap kotoran dan zat berbahaya dari air, sehingga menjadikannya layak untuk digunakan sehari-hari.
“Kami memilih bonggol jagung karena merupakan limbah yang melimpah di masyarakat, namun belum banyak dimanfaatkan. Dengan inovasi ini, kami ingin membantu masyarakat mendapatkan akses air bersih sekaligus mengurangi limbah organik,” ujar salah satu mahasiswa tim inovasi.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar memperkenalkan alat, tetapi juga memberikan pelatihan kepada warga tentang cara menggunakan dan merawat penjernih air tersebut. Warga Asrama Mimun pun sangat antusias menyambut inisiatif ini.
“Kami sangat terbantu dengan inovasi ini. Air bersih sangat penting bagi kehidupan sehari-hari kami, dan penjernih ini memberikan solusi praktis yang terjangkau,” ungkap salah satu warga Asrama Mimun.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat, tetapi juga mendorong pemanfaatan limbah organik sebagai bahan baku inovasi lainnya. Selain itu, mahasiswa berharap langkah ini dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekaligus memperluas akses terhadap teknologi sederhana yang bermanfaat.
Dengan hadirnya penjernih air berbasis bonggol jagung, Unhas menunjukkan komitmennya dalam menciptakan solusi yang inovatif, berkelanjutan, dan berdampak langsung bagi masyarakat. Inovasi ini menjadi bukti bahwa teknologi sederhana dapat memberikan perubahan besar bagi kehidupan masyarakat.Rls/wm/