KELASTER.COM,MAKASSAR – Bahlil Lahadalia: Menteri BKPM Hadiri Dies Natalis Ke 38 Fakultas kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hasanuddin.
Merayakan puncak Dies Natalis Ke-38 dengan tema “Adaptasi dan Inovasi di Masa Pandemi”. Kegiatan berlangsung mulai pukul 09.00 Wita melalui aplikasi zoom meeting dan live streaming kanal youtube FKG Unhas, Minggu (28/02).
Mengawali kegiatan, Ketua Panitia drg. Karima Qurnia Mansjur, Ph.D., dalam laporannya menjelaskan selain seremonial, juga dilakukan beberapa rangkaian kegiatan seperti webinar dan kelas inspirasi setiap pekannya. Ditengah pandemi, tentu ada tantangan yang dirasakan panitia. Namun, drg. Karima menuturkan hal ini dapat teratasi berkat dukungan berbagai pihak.
Dekan FKG Unhas, drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM (K)., dalam sambutannya menjelaskan capaian FKG hingga saat ini dari berbagai bidang. Misalnya pada bidang akademik, riset dan inovasi dimana FKG telah mengampu 9 program studi tingkat profesi ataupun akademik. Dari tahun ketahun jumlah lulusan juga mengalami peningkatan. Sampai tahun ini, setidaknya ada 2.700 lebih alumni FKG Unhas.
“Pada masa pandemi, FKG berupaya terus mengembangkan diri. Ini terlihat dari inovasi dan peningkatan publikasi bereputasi internasional serta kerja sama berbagai mitra. Di era pandemi, FKG kerja sama dengan FT menghasilkan inovasi E-Magic yang dapat dimanfaatkan dalam penanganan pasien serta peluncuran buku karya dosen,” jelas drg. Ruslin.
Puncak perayaan Dies Natalis ke-38 FKG dibuka secara resmi oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA. Dalam sambutannya beliau memberikan apresiasi atas pencapaian FKG. Pada usia sekarang, FKG menunjukkan kematangan dalam berprestasi. Prof Dwia berharap, kedepan semakin menunjukkan kinerja untuk bersama sama meningkatkan kualitas Unhas.
“Berbagai capaian ini pastilah berkat kerja keras dan kerja tim yang kompak. Semoga ini bisa tetap dipertahankan. FKG dapat semakin menghasilkan luaran yang unggul dan berkembang kearah yang lebih baik,” jelas Prof Dwia.
Setelah membuka secara resmi, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI, Bahlil Lahadalia, S.E., M.Si., sebagai keynote speaker yang memberikan gambaran terkait pertumbuhan sektor kesehatan.
Dalam penjelasannya, Bahlil menyampaikan pandemi yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi membuka mata kita khususnya dalam hal bahan baku farmasi dan alat kesehatan. Di Indonesia, jika tidak terjadi pandemi maka kesadaran bahwa 90% bahan baku farmasi masih di impor. Begitupun dengan dengan alat kesehatan yang juga sebagian besar merupakan produk impor.
“Fokus sekarang adalah bagaimana untuk menghadirkan kemudahan bagi pelaku usaha baru dalam bidang industri kesehatan. BKPM sebagai lembaga negara selalu terbuka dan mendorong peningkatan industri salah satunya dalam pengelolaan produksi alat kesehatan,” jelas Bahlil.
Usai memberikan pandangannya, kemudian dilanjutkan dengan selayang pandang FKG dari masa ke masa dan pengumuman kompetisi perlombaan yang sebelumnya telah dilakukan oleh panitia. Kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 11.30 Wita.(rls/ilo)