Home Berita Dana BOS Boleh Beli Kouta Internet, Menteri Nadiem: Ini Diskresi Untuk Kepala Sekolah

Dana BOS Boleh Beli Kouta Internet, Menteri Nadiem: Ini Diskresi Untuk Kepala Sekolah

by ilham

KELASTER.COM, JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memperbolehkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dipakai untuk membeli pulsa kuota internet bagi guru dan murid.

Kebijakan baru itu dikeluarkan Nadiem lantaran kebutuhan akan ketersediaan kuota internet dinilai menjadi kendala utama, khususnya bagi keluarga ekonomi rendah dalam pelaksanaan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan secara daring dari rumah masing-masing peserta didik, akibat pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak Maret 2020 lalu.

Dikutip dari Kompas.com, penggunaan dana BOS untuk membeli kuota internet merupakan kebijakan yang diambil dalam merespon situasi pandemi Covid-19 saat ini.

“100 persen dana BOS diberikan fleksibilitas untuk membeli kuota internet bagi anak dan orangtuanya. Bisa itu, sudah kita bebaskan di masa darurat Covid ini boleh digunakan untuk pembelian pulsa guru, sekolah, dan orangtua untuk anak,” ucap Nadiem.

Penggunaan dana BOS untuk kuota internet, kata dia, harus dikonsultasikan bersama guru dan kepala sekolah.

Nadiem menuturkan, kepala sekolah memiliki hak untuk mengalihkan penggunaan dana BOS demi kepentingan mendukung pembelajaran termasuk pembelian kuota internet.

“Ini kebebasan dengan kriteria (dana BOS) Kemendikbud. Ini diskresi untuk kepala sekolah,” tuturnya.

Nadiem mengakui sebenarnya sejak awal dirinya tidak menginginkan adanya metode PJJ, namun itu terpaksa diambil agar anak-anak tetap dapat melanjutkan pendidikan di masa pandemi Covid-19.

“Sebenarnya dalam hati saya tidak ingin PJJ terjadi. Saya ingin semua anak kembali tatap muka. Pilihannya adalah ada pembelajaran, atau tidak ada pembelajaran sama sekali karena krisis kesehatan. Jadi PJJ itu bukan suatu yang diinginkan, PJJ itu kita terpaksa,” katanya.

Namun demikian, lanjut dia, pembelajaran tatap muka memang sangat direkomendasikan bagi para pelajar. Sebab, dengan begitu guru dapat mengetahui kondisi dari para siswanya.

“Tidak ada yang bisa menggantikan interaksi tatap muka. Disitulah kita bisa merasakan emosionalnya dan bisa merasakan energi di sekolah. Sehingga kita tahu siswa lagi senang, sedih, dia ngerti, kita lebih sensitif tatap muka gitu. Saya sebagai orang tua menyadari ini. Saya membantu mereka lewat zoom tapi tidak sama,” tandasnya. (*)

Related Articles

Leave a Comment