Kelaster – Daerah: Untuk mengenalkan mitigasi bencana sejak usia dini, Mahasiswa KKNT-113 Desa Tamalatea melaksanakan kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana Alam di empat SD di desa Tamalatea, kecamatan Manuju, kabupaten Gowa. Dilaksanakan selama 4 hari mulai dari tanggal 13-16 Januari 2025.
Bencana alam adalah peristiwa yang sulit diprediksi kapan akan terjadi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengambil langkah-langkah dalam membekali masyarakat dengan pengetahuan tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana. Pemahaman mengenai mitigasi bencana perlu disampaikan kepada masyarakat sebagai bagian dari upaya mengurangi dampak dan risiko yang ditimbulkan oleh bencana alam. Edukasi serta pengetahuan mengenai mitigasi ini sebaiknya ditanamkan sejak dini, terutama kepada anak-anak usia dini yang berada dalam lingkungan pendidikan.
Hari pertama pelaksanaan sosialisasi, pada tanggal 13 Januari 2025 di SD Inpres Bengo II, dihadiri oleh 46 siswa dari kelas 1-6. Hari kedua, pada tanggal 14 Januari 2025 di SD Inpres Bengo I, dihadiri oleh 35 siswa dari kelas 4-6. Hari ketiga, pada tanggal 15 Januari 2025 di SD Inpres Conggoro, dihadiri oleh 41 siswa dari kelas 4-6. Hari terakhir, pada tanggal 16 Januari 2025 di SD Inpres Gantarangpangi, dihadiri oleh 35 siswa dari kelas 1-6.
Menanamkan pengetahuan tentang kebencanaan kepada anak usia dini tidak semudah yang dibayangkan, karena anak usia dini merupakan anak yang masih aktif bermain, sehingga pemateri harus menggunakan cara dan metode penyampaian materi yang menarik agar anak mampu menerima materi dengan baik.
Sosialisasi ini dilaksanakan dengan menggunakan media presentasi menggunakan animasi-animasi yang ringan dan menarik perhatian anak-anak. Dalam proses sosialisasi ini, dikenalkan mengenai bermacam-macam bencana alam dan bagaimana cara menanggulanginya sebagai siswa SD di lingkungan sekolah. Terutama mengenai bencana tanah longsor, melihat wilayah desa Tamalatea termasuk daerah rawan bencana longsor.
Saat pelaksanaan kegiatan sosialisasi mitigasi bencana alam, anak-anak terlihat bersemangat. Bahkan ketika dilakukan kuis, anak-anak sangat antusias dan berebutan untuk menjawab beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh pemateri.
Sebelum dilaksanakan sosialisasi, anak-anak terlebih dahulu dibagi menjadi 7 kelompok. Dan di akhir kegiatan, diadakan perhitungan poin dan penyerahan hadiah untuk kelompok terbaik.
Pelaksanaan program kerja mitigasi bencana alam ini, berkolaborasi dengan program kerja “gerakan tanam pohon hijaukan lingkungan”. Guna mengurangi potensi bencana longsor yang ada di Desa Tamalatea dengan mengajarkan pentingnya menanam pohon.
Rezky Ramadhani, S.S., M.Litt sebagai Dosen Pendamping KKN (DPK) Desa Tamalatea, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa mengharapkan sosialisasi ini menjadi langkah awal bagi anak-anak untuk mengenal bencana alam yang mungkin dapat terjadi di sekitar mereka, sehingga dapat mengetahui cara mencegah terjadinya bencana alam, serta dapat lebih tanggap dan lebih siap dalam menghadapi bencana alam. (*/ilo)