KELASTER.COM, Makassar – Wali Kota Parepare, Tasming Hamid, menghadiri rapat pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang digelar di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Senin (17/03/2025). Acara ini juga dihadiri oleh para bupati dan wali kota se-Provinsi Sulawesi Selatan.
Selain membahas optimalisasi Program Kerja TPAKD 2025, agenda ini juga dirangkaikan dengan pengukuhan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Mochammad Muchlasin. Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman.
Dalam rapat tersebut, para peserta membahas evaluasi serta sinkronisasi program-program keuangan antara provinsi dan kabupaten/kota untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif. Wali Kota Parepare, Tasming Hamid, menegaskan pentingnya koordinasi dalam menyelaraskan program.
“Forum ini sangat strategis untuk menyamakan persepsi serta memperkuat program yang sejalan dengan pemerintah provinsi. Dengan demikian, implementasi program di daerah dapat berjalan lebih efektif,” ujar Tasming.
Selain membahas akses keuangan daerah, peserta rapat juga mendiskusikan strategi perluasan akses keuangan dan arah kebijakan program TPAKD. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan program pemerintah dari tingkat pusat hingga daerah.
Gubernur Andi Sudirman Sulaiman menyoroti pentingnya efisiensi anggaran, terutama dalam sistem e-katalog yang saat ini mengalami perubahan dari versi 5 ke versi 6. Ia mengimbau agar pejabat tetap dapat menggunakan e-katalog V5 untuk memudahkan transaksi pengadaan barang dan jasa, seperti belanja makan minum.
Lebih lanjut, Gubernur Sulsel juga menegaskan bahwa koordinasi TPAKD memiliki dampak besar terhadap pembangunan kawasan Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. Peran OJK dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat dinilai sangat penting.
“Pertumbuhan ekonomi Sulsel pada 2024 mencapai 5,02 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Ini menempatkan Sulsel pada peringkat ke-14 secara nasional,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala OJK Sulawesi Selatan, Mochammad Muchlasin, memaparkan perkembangan sektor keuangan di wilayah tersebut. Sektor perbankan masih didominasi oleh usaha konvensional dengan total aset mencapai Rp183,57 triliun. Selain itu, pasar modal juga mengalami pertumbuhan signifikan, dengan peningkatan jumlah investor reksa dana mencapai 382.599 SID.
Sementara itu, nilai transaksi saham di Sulawesi Selatan hingga Desember 2024 tercatat sebesar Rp22,64 triliun, mengalami kenaikan 17,76 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Dengan adanya rapat koordinasi ini, diharapkan TPAKD dapat lebih maksimal dalam mengimplementasikan program keuangan daerah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (*)