Pinrang-Kelaster : Tim Pengabdian dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin melaksanakan kegiatan penyuluhan dalam pengabdian kepada masyarakat di Desa Waetuwoe, Kecamatan Lanrisang, Kabupaten Pinrang, pada 9 Agustus 2024.
Tim pengabdian, yang terdiri dari Ir. Ilham Jaya, M.M., Muhammad Kurnia, S.Pi., M.Si., Ph.D., serta mahasiswa program studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Muh. Ikhsan Amir, dan Muhammad Ihsan Hajar, memperkenalkan inovasi teknologi atraktor ikan berupa lampu LED bawah air dan rumpon untuk meningkatkan hasil tangkapan bagan tancap.
Kegiatan ini melibatkan penyuluh perikanan lapangan Kecamatan Lanrisang, perangkat desa, tokoh masyarakat, serta 64 nelayan pengguna alat tangkap bagan tancap di Desa Waetuwoe. Peserta menunjukkan antusiasme tinggi terhadap informasi dan pengetahuan baru yang disampaikan oleh tim, terutama mengenai inovasi teknologi atraktor ikan.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mentransfer ilmu dan teknologi dengan memperkenalkan metode penerapan kombinasi teknologi atraktor ikan yang lebih efektif serta memberikan pendampingan dalam penerapan IPTEKS dan manajemen Kelompok Usaha Bersama (KUBE) nelayan bagan tancap.
Ilham Jaya selaku Ketua Tim berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman nelayan tentang penggunaan alat bantu modern untuk meningkatkan hasil tangkapan bagan tancap.
“Inovasi lampu LED bawah air diharapkan dapat menggantikan lampu konvensional yang selama ini digunakan, menawarkan hasil tangkapan yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah,” ujarnya.
Muhammad Kurnia menambahkan, dengan pengetahuan yang diberikan, pihaknya berharap dapat mendorong nelayan untuk mengembangkan alat bantu penangkapan.
“Kombinasi lampu LED bawah air dan rumpon diharapkan dapat meningkatkan hasil tangkapan, terutama saat operasi penangkapan dilakukan pada siang hari,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, masyarakat nelayan Desa Waetuwoe mendapatkan inovasi teknologi atraktor ikan yang dapat meningkatkan hasil tangkapan bagan tancap dan pendapatan mereka. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pemahaman tentang berbagai inovasi alat bantu dalam operasi penangkapan, mendukung peningkatan hasil tangkapan, dan ketahanan pangan rumah tangga nelayan. (ilo/rmd)