KELASTER.COM, PAREPARE – Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan secara daring dari rumah masing-masing peserta didik, akibat pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak Maret 2020 lalu, kini semakin berdampak terhadap omset di sejumlah toko Alat Tulis Kantor (ATK), tidak terkecuali di Kota Parepare.
Saleh, salah satu pemilik toko ATK di Kelurahan Cappa Galung, Kecamatan Bacukiki Barat, Kota Parepare, tidak menampik hal itu.
Dia menuturkan, sejak pandemi Covid-19 pada awal Maret 2020 lalu, omset di tokonya merosot tajam. Bahkan penurunan jumlah omset mencapai 50 persen dibandingkan jumlah pendapatan pada bulan-bulan sebelumnya.
“Sejak pandemi Covid-19 pada awal Maret lalu, omset di toko terus mengalami penurunan, bahkan mencapai 50 persen dari pendapatan pada bulan-bulan sebelumnya,” tutur Saleh di tokonya, Kamis (6/8/2020).
Dia menjelaskan, salah satunya yang mengalami penurunan daya beli adalah peralatan sekolah seperti buku tulis, pulpen, pensil, penghapus, dan mistar, itu disebabkan para peserta didik masih belajar secara daring.
“Biasanya kalau ajaran baru buku jadi favorit untuk dijual. Termasuk satu paket dengan pulpen, pensil, dll. Kali ini omset penjualannya turun hampir setengah dibandingkan tahun lalu,” terangnya.
Selain menurunnya daya beli, lanjut dia, faktor keamanan juga mempengaruhi aktivitas tokonya di masa pandemi.
“Termasuk faktor keamanan, di masa pandemi kita takut buka toko di malam hari. Apalagi di sekitar toko ada kejadian, sejumlah rumah dimasuki maling,” bebernya.
Namun demikian, kata dia, pasca lebaran kemarin omset penjualannya agak bergerak naik karena pemerintah sudah memberlakukan new normal, jadi masyarakat bisa kembali beraktivitas, namun tetap menjalankan protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, jaga jarak dan menyiapkan cuci tangan di depan toko. (*)
