Home Berita Rektor Unhas: Hubungan Baik Makassar dan Australia Telah Berlangsung Lama

Rektor Unhas: Hubungan Baik Makassar dan Australia Telah Berlangsung Lama

by Saleh

KELASTER.COM.MAKASSAR – Universitas Hasanuddin melalui Departemen Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) menyelenggarakan “Australia Update 2020”, bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, Australia. Acara berlangsung secara virtual melalui aplikasi Zoom webinar, Selasa (20/10), mulai pukul 08.30 Wita.

Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Unhas (Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA), Duta Besar Australia untuk Indonesia di Jakarta (H.E. Gary Quinlan), dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia di Canberra (H.E. Y. Kristiarto S. Legowo).

Australia Update merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh KBRI Canberra untuk memberikan informasi dan perkembangan terbaru di Australia, dalam konteks hubungan bilateral dan kerja sama dengan Indonesia. Topik bahasan mencakup dimensi politik, ekonomi, dan sosial budaya.

Mengawali acara, Rektor Unhas menyampaikan terima kasih dan kepercayaan terhadap Unhas, khususnya Departemen Ilmu Hubungan Internasional untuk menjadi penyelenggara. Unhas dan Makassar mempunyai hubungan sangat erat dengan Australia, baik pada masa lalu maupun masa kini.

“Saat ini Unhas mengusung semangat sebagai communiversity dan humaniversity. Kami memiliki ahli dan aktivitas yang mendukung pengembangan masyarakat dan kemanusiaan. Hal ini menjadi modal dasar yang penting untuk menjadi representasi Indonesia dalam menjalin hubungan baik dengan Australia,” kata Prof. Dwia.

Hubungan bilateral Indonesia dan Australia saat ini telah mencapai tahap yang sangat maju dan berkembangan, terutama setelah kedua negara menyepakati kerja sama komprehensif dalam kerangka Indonesia – Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

“Unhas siap berperan untuk menyukseskan IA-CEPA. Akademisi-akademisi kami dapat terlibat sesuai keahlian masing-masing. Teman-teman di HI Unhas dapat melakukan analisis, mengkaji diplomasi, dan melihat peluang-peluang hubungan kedua negara,” kata Prof. Dwia.

Pada kesempatan ini, Duta Besar H.E. Gary Quinlan menyampaikan penghargaan atas kegiatan ini. Menurutnya, Australia Update yang diinisiasi oleh KBRI Canberra dapat menjadi wadah mendiskusikan hubungan kedua negara untuk membangun saling pengertian yang baik.

“Tahun lalu kegiatan ini berlangsung di Yogyakarta. Tahun ini kita bertemu di Makassar, meskipun dalam suasana pandemi. Pemilihan Makassar sebagai pelaksana sangat penting, karena Makassar dan Australia mempunyai hubungan yang lama. Saya berharap kita dapat mengembangkan kerja sama lain di masa mendatang,” kata Dubes Gary.

Duta Besar H.E. Kristiarto S. Legowo mengungkapkan bahwa keberadaan Australia Update merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan hubungan saling pengertian antara Indonesia dan Australia. Tema yang diambil adalah “Partnership for Recovery from Covid-19: Opportunities and Challenges after IA-CEPA’s Entry into Force”.

“Kita fokus pada tema ini karena pandemi Covid-19 benar-benar telah menjadi perhatian global, dan juga menjadi kepedulian bersama antara Indonesia dan Australia. Dalam kerangka IA-CEPA, kita ingin membahas peluang dan tantangan apa saja yang dihadapi untuk mengatasi isu ini,” kata Dubes Kristiarto.

Usai pembukaan secara resmi, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para nara sumber. Australia Update 2020 yang dikemas dalam bentuk webinar, terbagi dalam tiga sesi dengan beberapa pemantik diskusi, yaitu:

Sub tema: “The Dynamics of Political Situation in Australia: Its Impacts on Indonesia”

Narasumber:

1. Andrew Tillet (Political Correspondent, Australian Financial Review)
2. Dr. Dafri Agus Salim (Dosen Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta)
3. Laode Muhammad Syarif, Ph.D (Dosen Fakultas Hukum Unhas, Direktur Eksekutif Kemitraan)

Moderator: Bama Andika Putra (Dosen Hubungan Internasional FISIP Unhas)

Sub Tema: “Australia’s Economic Current Condition and Its Policies: Opportunities and Challenges”

Narasumber:

1. Katherine Tuck (Minister-Counsellor, Kedutaan Besar Australia di Jakarta)
2. Agung Wicaksono (Atase Perdagangan, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra)

Moderator: Nurjannah Abdullah (Dosen Hubungan Internasional FISIP Unhas)

Sub tema: “Developing the People-to-People Contacts Between Indonesia and Australia”

Narasumber:

1. Dr. Jemma Purdey (The Australia-Indonesia Center, Melbourne)
2. Dr. Amrih Widodo (Dosen Australian National University).

Moderator: Abdul Razak Cangara (Dosen Hubungan Internasional FISIP Unhas)

Usai paparan setiap sesi, dilanjutkan dengan diskusi dan respon. Webinar ini dihadiri secara daring oleh sekitar 300 peserta yang berasal dari seluruh Indonesia.(*/mir/ILO)

Related Articles

Leave a Comment