Home Berita Pangerang Rahim, memimpin presentasi dalam Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Sulawesi Selatan

Pangerang Rahim, memimpin presentasi dalam Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Sulawesi Selatan

by Saleh

wakil Wali Kota Parepare sekaligus selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Parepare, Pangerang Rahim, memimpin presentasi dalam Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Stunting Sulawesi Selatan (Sulsel) 2022 di Hotel Maxone, Kota Makassar, Kamis, 25 Mei 2023.

Presentasi turut dihadiri Sekda Kota Parepare, Iwan Asaad, selaku Wakil Ketua I TPPS Parepare, Plt. Kepala Bappeda Parepare Zulkarnaen Nasrun selaku Wakil Ketua II TPPS, serta Ketua TP PKK Parepare Erna Rasyid Taufan selaku Wakil Ketua III TPPS.

Pangerang memaparkan terobosan inovasi yang dilakukan Pemkot Parepare dalam hal ini TPPS Parepare sebagai upaya menurunkan stunting melalui delapan Aksi Konvergensi.

“Berbagai inovasi ini menunjukkan besarnya komitmen dan kepedulian Bapak Wali Kota (Taufan Pawe), Pemerintah Kota Parepare melalui TPPS untuk menangani dan menurunkan stunting,” katanya.

Pangerang menekankan, inovasi melalui kegiatan dari OPD penanggung jawab layanan di Parepare, dengan hasil perencanaan partisipatif masyarakat yang dilaksanakan melalui Musrenbang Kecamatan dan Kelurahan, berperan dalam upaya menurunkan stunting khususnya di lokasi fokus (Lokus).

Pangerang menjelaskan, yang menjadi Kelurahan Lokus pada 2023 di Parepare adalah Kelurahan Lompoe, Lapadde, Bukit Harapan, Bukit Indah, Bumi Harapan. Dan di tahun 2024, katanya, Kelurahan Lapadde, Watang Soreang, Bukit Indah, Bukit Harapan, Ujung Lare, Watang Bacukiki, Lompoe. Empat Kelurahan di antaranya merupakan Lokus tahun 2023.

“Intervensi kegiatan difokuskan di Kelurahan Lokus, tapi tidak tertutup kemungkinan jika anggaran SKPD mencukupi tetap melakukan intervensi di Kelurahan non Lokus,” jelasnya.

Pangerang mengungkapkan, secara nasional prevalensi stunting ditetapkan target yang harus dicapai 14% pada 2024, sementara di Parepare prevalensi stunting berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 sebesar 24,8% dan di tahun 2022 naik menjadi 27,1%.

“Menjadi pekerjaan berat bagi Kota Parepare untuk menurunkan dalam jangka 2 tahun mencapai 14% target nasional. Sedangkan menurut pelaporan program gizi Dinas

Kesehatan melalui aplikasi eppgbm atau Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Kota Parepare berhasil menurunkan angka stunting sebanyak 13,79% di tahun 2022 menjadi 8,73% di pengukuran Februari tahun 2023,” pungkasnya. (*)

About The Author

Related Articles

Leave a Comment