Home Berita Pusat Studi Kebencanaan Unhas Gelar Survei Posko dan Kerusakan Bangunan Gempa Sulbar

Pusat Studi Kebencanaan Unhas Gelar Survei Posko dan Kerusakan Bangunan Gempa Sulbar

by Saleh

KELASTER.COM,MAMUJU – Pusat Studi Kebencanaan yang berada dibawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan survey posko dan kerusakan bangunan pasca gempa yang terjadi di Provinsi Sulawesi Barat pada Kamis (14/01). Tim dibawah koordinasi Iswandi Utama, ST., dan beberapa tim surveyor Departemen Teknim Geologi Unhas telah berada di lokasi sejak hari pertama pasca bencana.

Kegiatan ini merupakan kerjasama Pusat Studi Kebencanaan Unhas bersama U-Inspire Indonesia, P2 Geoteknologi LIPI, Departemen Geografi FMIPA UI, PPGT FMIPA UI, DRRC UI, FPT PRB, SKY Volunteer, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC), Forum Sudut Pandang, dan Esri Indonesia.

Survey posko dan kerusakan bangunan bertujuan untuk mengumpulkan data dalam rangka rapid assessment dampak bencana gempa.

Kepala Pusat Studi Kebencaan Unhas, Prof. Dr. Eng. Adi Maulana, ST, M.Phil., menjelaskan survey dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang didukung penuh oleh Esri Indonesia. Hasil assessment akan digunakan dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat.

Dengan survey ini, maka pihak yang berkompeten dalam tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana seperti BPBD dan Kementerian Pekerjaan Umum akan mudah memiliki data yang dibutuhkan berupa jumlah, lokasi, tingkat kerusakan dari bangunan. Data yang terkumpul juga akan sangat berguna dalam melakukan analisa tentang hubungan antara gempa dengan kondisi struktur bangunan yang ada.

“Data ini penting baik untuk kebutuhan ilmiah maupun kebutuhan pembangunan dimasa yang akan datang. Kerjasama ini juga membuka kesempatan kepada pihak-pihak yang berminat menjadi relawan untuk bergabung dengan cara mendaftarkan diri untuk selanjutnya mendapatkan password dan survey dapat dilakukan baik online maupun offline,” jelas Prof Adi.

Selain melakukan survey, tim Pusat Studi Kebencanaan juga melakukan aerial topographic mapping menggunakan drone guna melakukan pemetaan bahaya longsor, bahaya landaan tsunami dan juga zonasi bahaya gempa jika terjadi gempa susulan.(ilo)

About The Author

Related Articles

Leave a Comment