KELASTER.COM, PAREPARE – Warga Kelurahan Bukit Harapan yang terdiri dari seorang ibu dan ketiga anaknya terlibat sengketa tanah.
Perkara tanah seluas 634 m2 yang tak terselesaikan itu dibawa ke Kantor Kelurahan Bumi Harapan, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Senin (12/10/2020).
Turut hadir Babinsa, Bhabinkamtibmas, RT 3 RW 3 Bukit Harapan serta satu keluarga yang sedang terlibat sengketa tanah tersebut.
Lurah Bukit Harapan, Andi Fatahuddin menjelaskan, kondisi tanah tersebut saat ini menjadi polemik karena tak dibagi rata pada awalnya.
“Jadi ibu Inisial I ini punya tiga anak, Inisial LT anak pertama dan Insial AK anak kedua hanya mendapat lebih sedikit, berbeda dari Inisial LB anak ketiga yang lebih banyak,” terangnya.
Menurutnya, LB yang konon lain bapak dari kedua saudaranya itu menguasai lebih banyak tanah. Sehingga kedua saudaranya meminta tanah masing-masing seluas 1,5 m lagi, apalagi selama ini ibu I dirawat oleh AK.
Dalam mediasi tersebut, Andi Fatahuddin pun menyarankan agar ibu I membuat keputusan karena tanah tersebut masih atas nama ibu dari tiga bersaudara.
Namun, lanjut dia, LB merasa keberatan, karena merasa kedua orang tuanya yang menggarap tanah dan mengurus dokumen di PTSL hingga ada alas haknya.
Meski sempat terjadi adu mulut saat mediasi dilakukan hingga diwarnai dengan tangisan, akhirnya ketiganya sepakat dengan keputusan yang ditetapkan.
“Ketiganya akhirnya bisa akur, mediasi alot dengan keputusan LB mesti memberikan 2 meter tanah,” katanya.
Hasil mediasi pembagian tanah ini, yakni LB dapat 364 m2, Ak 150 m2 dan LT 150 m2. (dil)
